Suasana meriah mewarnai prosesi boyongan pedagang Pasar Godean ke gedung baru. Prosesi perpindahan dari pasar relokasi ke Pasar Induk Godean ini ditandai dengan kirab budaya bertajuk 'Bedhol Projo Hanggayuh Rejo' yang diikuti oleh ratusan pedagang.
Gunungan dikirab sepanjang sekitar satu kilometer dari lokasi pasar relokasi menuju Pasar Induk Godean. Sepanjang jalan, tampak masyarakat antusias menunggu iring-iringan gunungan.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Godean, Sri Kundari, menjelaskan kirab tersebut merupakan wujud syukur dan ikhtiar para pedagang. Apalagi sudah sejak lama para pedagang ingin menempati pasar yang baru sejak diresmikan tahun lalu.
"Tadi jam 07.00 WIB kita sudah siap di (pasar) relokasi untuk berdoa. Berdoa dan terima kasih sudah di relokasi ya kita dapat rezeki," ujar Sri Kundari ditemui wartawan di Pasar Induk Godean, Sleman, Rabu (29/10/2025).
Seluruh peserta kirab yang merupakan pedagang mengarak sembilan gunungan. Sembilan gunungan ini merepresentasikan komoditas dagangan di pasar.
"Tadi gunungan ada sembilan. Itu komoditas yang riil. Ada dari sayur, dari tahu tempe, ada dari daging, fesyen, alat rumah tangga, sayur, buah," jelasnya.
Sri Kundari bersama pedagang lain juga turut memanjatkan doa khusus agar kepindahan ini membawa berkah.
"Doa kita semoga kita di sini betul-betul dapat kemakmuran dan rezeki di Godean ini yang lancar," harapnya.
Dia menambahkan proses kepindahan telah berlangsung bertahap sejak hari Minggu lalu. Saat ini, sebagian pedagang sudah mulai berjualan meski banyak yang masih fokus pada prosesi kirab.
Selain itu, penataan lapak di pasar baru Godean ini telah diatur melalui kesepakatan antara paguyuban dan dinas untuk memastikan semua area dikunjungi pembeli.
"Yang di bawah ini nanti yang modern, ada fesyen. Ada alat rumah tangga. Terus yang sebelah sana itu yang basah-basah (dagangan basah), untuk yang sembako, dan untuk yang makanan-makanan basah dan kering kita di lantai dua," ujarnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, R. Mae Rusmi Suryaningsih, menyatakan pemerintah memfasilitasi dan mendukung penuh kegiatan yang diinisiasi oleh paguyuban pedagang tersebut. Tanggal 29 Oktober menjadi puncak kepindahan seluruh pedagang ke Pasar Induk Godean.
"Jadi pada intinya, tanggal 29 Oktober, hari ini, insyaallah seluruh pedagang ini sudah pindah dari pasar relokasi ke pasar induk," kata Mae.
"Harapan kami, ini nanti di bulan November, ini semua pedagang sudah aktif berjualan," lanjut dia.
Pemerintah Kabupaten Sleman turut membantu proses pemindahan dengan mengerahkan armada truk dan pikap. Namun, sebagian pedagang sudah melakukan pindahan secara mandiri.
"Ternyata pedagang itu luar biasa. Mereka banyak yang mandiri, dengan tenaga dan biaya sendiri mereka berusaha untuk boyongan. Sehingga ini merupakan kolaborasi yang bagus," tuturnya.
Dia menekankan pemerintah dan pedagang adalah mitra yang harus bekerja sama dalam perawatan bangunan, kebersihan, keamanan, hingga promosi.
"Pemerintah memfasilitasi, pedagang nyengkuyung (mendukung). Ini harapannya menjadi satu kolaborasi yang akan memajukan Pasar Godean," tegas Mae.
(ams/dil)