Viral Warung Estetik di Bantul Dapat Rating Bintang 1, Ini Ceritanya

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 30 Jul 2025 16:47 WIB
Soto Keceh di Wunut, Sriharjo, Imogiri, Bantul, Rabu (30/7/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Warung Soto Keceh di sisi barat Sungai Oya, Wunut, Sriharjo, Imogiri, Bantul, sempat diterpa masalah pungutan liar (pungli) untuk setiap orang yang makan dan minum di meja piknik. Pemilik Soto Keceh memastikan pungli itu kini sudah tidak ada.

Diketahui, kabar soal warung soto keceh dapat rating bintang 1 di Google itu diunggah di postingan akun Instagram @kulinerjogya, 20 Juli lalu.

"MIRIS!! Warung with view seindah ini, tapi dapat rating bintang 1.3 di Google? Kata ibu yang jual: "karena ad" tulis keterangan dalam postingan video itu, dilihat detikJogja, Rabu (30/7/2025).

Pemilik Soto Keceh, Jiyono (50) membenarkan soal adanya pungli terhadap pengunjung yang makan di meja piknik, tepatnya di atas aliran Sungai Oya. Semua itu, lanjut Jiyono, bukanlah idenya melainkan ide sang adik.

"Dulu saya sama adik saya. Tapi adik saya orang baru ngikut, hanya dia punya suami terus jadi tidak jelas. Lalu sempat viral ada pungutan liar kalau mau makan di sungai bayar lagi Rp 3 ribu per orang," katanya kepada detikJogja di Sriharjo, Imogiri, Bantul, Rabu (30/7/2025).

Jiyono mengungkapkan praktik pungli itu terdengar hingga ke Polres Bantul. Bahkan, polisi sempat mendatangi tempat usahanya untuk melakukan klarifikasi.

"Lalu sampai dari Polres turun ke sini, tapi adik saya tidak berani menemui dan saya yang memberikan pernyataan kalau tidak ada lagi pungli. Jika ada perbuatan seperti itu lagi saya serahkan dia (adik Jiyono) kepada petugas," ujarnya.

Bukan tanpa alasan, semua itu karena Jiyono sudah sangat kesal dengan apa yang dilakukan sang adik. Meski setelah melakukan penelusuran ternyata ide pungli itu bukan muncul dari sang adik.

"Sebenarnya adik saya tidak tahu, hanya suami, dan temannya yang menginisiasi. Jadi adik saya cuma dapat jeleknya, saya juga dapat jeleknya karena uang masuk ke orang lain itu," ucapnya.

Jiyono sempat melarang adiknya menarik uang kepada pengunjung yang makan Soto Keceh di Sungai Oya. Namun hal itu tidak diindahkan hingga akhirnya saat ini sang adik gigit jari.

"Wong saya malah melarang tidak boleh ada pungli karena tidak sesuai dengan keadaan. Pendapatan saya sama dia banyak dia saat itu, karena misalnya orang 100 saja dapat Rp 300 ribu, terus orang 1.000 bisa dapat Rp 3 juta," katanya.

Suasana makan soto keceh di Sungai Oya, Bantul, Rabu (30/7/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Jiyono menyebut usai kabar pungli itu ramai dibahas, adiknya bahkan sudah jarang terlihat di lapak usahanya. "Suami adik saya dan rekannya yang menginisiasi pungli, mereka orang Jogja," ujarnya.

Sehingga Jiyono memastikan saat ini tidak ada lagi pungli terhadap pengunjung yang makan di Soto Keceh.

"Sampai saat ini mau makan soto keceh ya hanya membayar soto sama minumnya saja. Soto Rp 9 ribu dan minuman mulai Rp 4 ribu, nanti diantar ke meja piknik di sungai. Jadi tidak ada itu pungli-pungli," ucapnya.

Jiyono juga menambahkan Pemerintah Kalurahan juga telah mengetahui jika praktik pungli di Soto Keceh sudah tidak ada.

Alhamdulillah sekarang sudah aman, semoga seterusnya seperti ini dan pemerintah setempat juga sudah tahu," katanya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(dil/ams)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork