Bos rental mobil berinisial IA (48) tewas dalam penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Anak korban IA, Rizky Agam, bercerita pihaknya sempat minta tolong polisi namun ditolak.
Dilansir 20detik Jumat (3/1/2025), diketahui penembakan itu diduga dipicu masalah penggelapan mobil rental. Saat itu, korban yang merupakan bos rental mobil hendak mengejar mobilnya yang akan dibawa kabur.
"Di Saketi, Pandeglang ternyata sudah berpindah tangan bukan dengan AS (peminjam) lagi, namun sangat disayangkan terdapat seseorang yang bawa senjata api saat kita mau ambil mobil tersebut, jadi kita sebagai warga sipil tidak berani ambil tindakan," kata Rizky.
Dia bercerita sempat mengejar mobil itu di daerah Anyer. Pihaknya yang tak berani mengambil tindakan kemudian melaporkan hal itu ke Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan. Namun, permintaannya itu ditolak.
"Selama perjalanan kita terus kejar di daerah Anyer sempat berhenti sekitar 15 sampai 20 menitan, kita ada inisiatif karena nggak berani ambil mobil tersebut itu, karena ada senjata api, akhirnya kita mampir ke Polsek Cinangka. Sayangnya, Polsek Cinangka kita minta pendampingan itu mereka keberatan untuk mendampingi kita, minta izin ke Kapolsek juga keberatan," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya tetap mengikuti Brio yang dibawa pelaku. Mereka lalu tiba di rest area dan melakukan penyergapan hingga akhirnya penembakan itu terjadi.
"Tetap kami ikuti tapi berjarak dengan mobil Brio yang dibawa pelaku. Akhirnya sampai di rest area dan kami langsung serap mobil itu. Tapi ternyata dari mobil Sigra yang ngawal mobil Brio itu nembak dan kena ayah saya," lanjutnya.
Penjelasan Kapolsek Cinangka
Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan membenarkan bahwa korban sempat datang ke Polsek untuk meminta pendampingan pada Kamis (2/1) pukul 01.00 WIB. Namun, pihak korban mengaku sebagai leasing. Mereka juga tak mau memperlihatkan kelengkapan surat-surat kendaraan yang akan ditarik itu.
"Memang ada tiga orang datang ke Polsek, mereka minta pendampingan. Anggota saya kemudian bertanya itu mobil apa, surat identitas kendaraan yang akan ditarik mana, karena mereka ngakunya dari leasing," kata Asep Iwan saat dikonfirmasi, Jumat (3/1), dilansir detikNews.
"Itu mereka sama sesekali tidak melihatkan ke anggota saya, anggota saya tanda tanya, orang ini surat-surat secuil pun nggak diliatin," ujarnya.
Oleh karena itu Iwan menyarankan agar anggota hati-hati dalam menerima informasi laporan tersebut. Iwan mengaku tak mau gegabah dan menyalahi SOP.
"Saya selaku Kapolsek tidak mau gegabah dan tidak mau sembrono mengambil keputusan, karena ini menyangkut keselamatan anggota saya, karena kami mempertimbangkan risiko dan kami tidak mau menyalahi SOP. Akhirnya mungkin tidak mau lepas buruannya diikuti terus sampai jalan tol," katanya.
Diketahui kasus penembakan itu terjadi pada Kamis (2/1) pukul 04.30 WIB. Ada dua korban penembakan yakni IA (48) dan R (59).
IA tewas akibat kejadian itu sedangkan R mendapat mendapatkan perawatan intensif. Kasi Humas Polresta Tangrang Ipda Purbawa menyebut penembakan itu terjadi karena masalah penggelapan mobil rental milik korban.
Saat itu, pelaku membawa mobil korban yang diduga hendak digelapkan. Kendaraan tersebut diketahui sudah berpindah tangan dari penyewa.
"Jadi begini, si korban (penembakan) itu memang pemilik rental. Diduga si pelaku (penembakan) ini juga bukan penyewa mobil rental. Jadi pihak lain, jadi mobil itu sudah berpindah tangan ke orang lain dari si penyewa mobil," ujar Purbawa.
Simak Video "Video: Polisi Bantah Disebut Tolak Pendampingan dalam Insiden Penembakan Bos Rental"
(afn/ams)