Kerendahan Hati Ki Suryapranata, Pahlawan Nasional yang Perjuangkan Buruh

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 16 Agu 2023 11:58 WIB
Kompleks makam Suryopranoto, Gambiran besar, Umbulharjo, Kota Jogja. Foto: Adji Ganda Rinepta/detikJateng.
Jogja -

Raden Mas (RM) Suryopranoto atau dikenal juga dengan Ki Suryopranoto adalah pahlawan nasional Indonesia. Namun, ia lebih memilih dimakamkan di tempat permakaman umum (TPU) daripada di taman makam pahlawan.

Suryopranoto memiliki nama kecil Iskandar, lahir pada 11 Januari 1871 di lingkungan Keraton Pakualaman, Jogja. Ia merupakan putra pertama dari Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Suryaningrat.

Adapun KPH Suryaningrat ini merupakan putra tertua dari Sri Paduka Pakualaman III. Selain pahlawan, Suryopranoto juga lahir dari kalangan bangsawan atau priyayi. Ia juga merupakan kakak dari Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara.

Alih-alih dimakamkan di taman makam pahlawan, dengan statusnya sebagai pahlawan nasional Suryopranoto memilih dimakamkan di permakaman Gambiran Besar, Umbulharjo, Kota Jogja.

"Sepengetahuan saya (Suryopranoto) dulu sebagai pahlawan kaum buruh, beliau putra Pakualam ketiga dan punya adik Ki Hajar Dewantara," ujar pengurus makam Suryopranto, Rondiyatni (52) saat ditemui wartawan di makam Suryopranoto, Jumat (11/8/2023).

Kompleks makam Suryopranoto, Gambiran besar, Umbulharjo, Kota Jogja. Foto: Adji Ganda Rinepta/detikJateng

Rondiyatni merupakan pengurus makam Suryopranoto generasi ketiga. Ia meneruskan tugas yang sudah dimulai dari neneknya.

"Simbah dulu ditunjuk langsung. Welingnya (pesannya) itu kalau bisa anak cucu jadi penerus," jelasnya.

Menurut Rondiyatni, cerita dari neneknya, Suryopranoto memang terkenal sederhana dan bersahaja. Bahkan makam tersebut dibeli Suryopranoto dengan uang pribadinya.

"Dia itu disebut Raden Mas itu nggak mau, maunya Ki Suryapranoto, dia tidak mau memperlihatkan kebangsawanannya," jelas Rondiyatni.

"Sebelum bapak meninggal, katanya simbah, itu membeli tanah Trah Sokolanggen buat memakamkan istrinya. Sekitar tahun 1950-an," lanjutnya.

Penjaga makam, Rondiyatni Foto: Adji Ganda Rinepta/detikJateng

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....




(apl/ams)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork