Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) berencana menutup kawasan taman nasional pada tahun 2026. Rencananya, penutupan dilakukan beberapa kali untuk pemulihan ekosistem.
Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menyatakan, penutupan kawasan taman nasional ini diterapkan baik pendakian menuju kawasan Gunung Semeru yang kini dibuka hingga Ranu Kumbolo, maupun penutupan aktivitas wisata di Gunung Bromo.
Rudijanta juga menuturkan, ada beberapa kali dilaksanakan penutupan selama 2026 dengan tujuan pemulihan ekosistem alam, kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi, hingga karena menghormati adat istiadat Masyarakat Adat Tengger.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pendakian ke Gunung Semeru yang sekarang sampai Ranu Kumbolo akan tutup pada Januari sampai Maret 2026," ujar Rudijanta kepada wartawan, Jumat (19/12/2025).
Kemudian, untuk aktivitas wisata ke Gunung Bromo setidaknya tutup 17 hari dalam setahun. Penutupan pertama dilakukan di awal tahun 2026 yakni pada 17 Januari 2026 pukul 15.00 WIB hingga 18 Januari 2026 pukul 23.59 WIB, akibat penutupan ritual Wulan Kapitu Masyarakat Adat Tengger.
"Kemudian di Hari Raya Nyepi pada 18 sampai 19 Maret 2026 juga ditutup. Lebaran juga ditutup sampai dengan jam 9. Biar memberi kesempatan masyarakat dan petugas untuk Salat Ied dan merayakan Idul Fitri dulu, karena pengalaman sebelumnya pengunjung ada yang habis Salat Ied langsung ke Bromo," bebernya.
Penutupan juga akan dilakukan setelah libur Idul Fitri selama 7 hari, terhitung mulai dari Senin 6 April 2026 09.00 WIB hingga Minggu 12 April 2026 pukul 10.00 WIB.
Rudijanta mengaku, pada masa ini kawasan taman nasional diberikan kesempatan untuk mengembalikan ekosistem alamnya setelah diprediksi akan membludak pengunjungnya semasa lebaran. Hal sama juga dilakukan penutupan ketika perayaan Hari raya Kasada.
"Karena biasanya usai acara meninggalkan banyak sampah. Jadi setelah Kasada itu ada pembersihan kawasan pasca kasada. Itu kami tutup mulai Sabtu 30 Mei 2026 pukul 09.00 sampai Selasa 2 Juni 2026 pukul 10.00 WIB," paparnya.
Penutupan aktivitas wisata Gunung Bromo terakhir akan diberlakukan pada Rabu 16 Desember 2026 pukul 15.00 WIB hingga Kamis 17 Desember 2026 pukul 23.59 WIB.
Karena bertepatan dengan perayaan pembukaan Wulan Kapitu, yang merupakan salah satu ritual Masyarakat Adat Tengger.
"Biasanya memang ada surat khusus dari paruman dukun Tengger, terkait pembukaan dan penutupan Wulan Kapitu, hampir seperti idul Fitri itu," terangnya.
Sementara dari catatan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, selama masa COVID-19 jumlah pengunjung hanya berkisar 100 ribuan.
Ketika pandemi usai, kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo dan Semeru terus mengalami peningkatan pada kisaran 300 ribuan.
"Kemudian di 2024 itu sudah 400 ribuan, dan tahun 2025 pengunjung sampai dengan November ini sudah hampir 600 ribu yang datang ke Bromo," ungkapnya.
Rudijanta juga menyebut, kedatangan wisatawan juga berdampak pada meningkatnya jumlah kendaraan yang masuk kawasan taman nasional.
Dibandingkan tahun 2024, dimana sebanyak 64 ribu kendaraan roda empat teridentifikasi masuk wilayah kawasan taman nasional.
(hil/abq)











































