Jawa Timur dikenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keindahan alam lengkap, mulai dari gunung, pantai, hingga padang sabana yang luas. Sabana sendiri menjadi destinasi wisata alam yang menakjubkan karena menyajikan pemandangan terbuka hijau atau kecokelatan sesuai musim.
Hamparan rumput yang membentang luas berpadu dengan langit biru menciptakan suasana yang menenangkan, sekaligus cocok dijadikan tempat wisata foto maupun aktivitas alam terbuka. Menariknya, sabana di Jawa Timur tidak hanya bisa ditemui di gunung, tetapi juga di kawasan taman nasional.
Beberapa di antaranya bahkan memiliki julukan "Afrika Van Java" karena keindahannya mirip dengan padang savana di Afrika. Selain menyuguhkan panorama indah, sabana di Jawa Timur juga menjadi habitat satwa liar dan flora khas yang membuat pengalaman berwisata semakin berkesan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Sabana?
Sabana adalah hamparan padang rumput yang luas, di mana semak dan pohon-pohon kecil tumbuh jarang, memberi kesan terbuka dan tak berujung. Biasanya ditemukan di daerah tropis atau subtropis yang memiliki musim kemarau panjang.
Sabana menampilkan lanskap yang menenangkan, di mana mata bisa menjelajah sejauh horizon. Di tengah padang rumput ini, kehidupan berlangsung dengan dinamis. Rumput-rumput kering bergoyang ditiup angin, sementara hewan-hewan merumput atau berburu dengan tenang.
Gajah yang perlahan melangkah, zebra yang berlarian, dan burung-burung yang menari di udara menjadi penghuni alami sabana. Setiap elemen di sini beradaptasi dengan cuaca yang kerap panas dan kering, membentuk ekosistem yang unik dan seimbang.
Sabana bukan hanya indah dipandang, tapi penting secara ekologis. Sabana menjadi rumah bagi banyak flora dan fauna, menyimpan cadangan air dan karbon, serta menjaga tanah tetap subur. Saban menghadirkan pengalaman tersendiri bagi siapapun yang menapaki atau mengamati kehidupan di dalamnya.
Keunggulan Berlibur ke Sabana
Berwisata ke sabana menawarkan pengalaman berbeda dari destinasi lain, dengan hamparan padang rumput luas yang memberi sensasi kebebasan, panorama alam yang menakjubkan, serta kesempatan untuk melihat satwa liar di habitat aslinya, sekaligus menikmati ketenangan dan udara segar jauh dari hiruk-pikuk kota.
- Hamparan luas dengan latar gunung, langit, atau pepohonan jarang sangat cocok untuk fotografi.
- Banyak sabana di Jawa Timur berada di kawasan konservasi, sehingga pengunjung berkesempatan melihat satwa khas dari jarak dekat.
- Area sabana sering dijadikan tempat berkemah atau beristirahat bagi pendaki karena suasananya tenang dan dekat dengan sumber air.
- Beberapa sabana di Jawa Timur punya julukan "Afrika Van Java" karena pemandangannya yang eksotis dan mirip benua Afrika.
Rekomendasi Sabana di Jawa Timur
Dilansir dari akun Instagram Pemprov Jatim, Jawa Timur memiliki beberapa sabana yang menarik untuk dikunjungi, menawarkan hamparan padang rumput luas, panorama alam yang menawan, dan kesempatan menikmati udara segar sambil menjelajahi keindahan alam khas daerah tropis.
1. Sabana Sadengan, Banyuwangi
![]() |
Sadengan adalah savana buatan seluas Β±84 hektare di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi. Kawasan ini berfungsi sebagai padang penggembalaan atau feeding ground bagi berbagai satwa liar. Selain menjadi bagian dari kawasan konservasi, Sadengan termasuk Cagar Biosfer yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Hamparan savana ini terbentuk di dataran aluvial pantai yang dikelilingi perbukitan kapur. Di area ini tumbuh berbagai jenis rumput pakan seperti lamuran dan merakan, serta tanaman lain yang berfungsi sebagai obat dan penunjang ekosistem. Sebagian areanya ditumbuhi tanaman invasif seperti kirinyuh dan ketepeng kecil.
Kehadiran pohon-pohon besar seperti ketangi, bendo, hingga hibiscus turut mempercantik lanskap savana. Sadengan menjadi rumah bagi beragam satwa liar, mulai dari banteng yang menjadi ikon, kijang, rusa, babi hutan, hingga predator alami seperti ajag.
Beberapa spesies langka juga dapat dijumpai, antara lain macan tutul, lutung budeng, serta burung merak hijau yang berstatus terancam punah. Dengan panorama alami dan keberagaman faunanya, Sadengan menawarkan pengalaman safari konservasi yang unik bagi para pengunjung
2. Sabana Baluran, Situbondo
![]() |
Salah satu daya tarik wisata dengan julukan "Africa Van Java" adalah Taman Nasional Baluran. Kawasan ini menyuguhkan panorama unik yang berbeda di setiap musim. Saat musim kemarau, hamparan savana kering berpadu dengan langit biru menghadirkan suasana yang menyerupai daratan Afrika.
Sementara itu, pada musim hujan, pemandangan berubah menjadi hijau subur dengan latar megah Gunung Baluran yang menjulang. Ikon utama kawasan ini adalah Savana Bekol, padang rumput luas dengan pepohonan eksotis yang menjadi habitat beragam satwa liar.
Di sini, pengunjung dapat menjumpai kerbau, banteng, rusa, kera, lutung, merak, ular, hingga berbagai jenis burung kecil. Kehadiran satwa-satwa tersebut di tengah bentang savana menciptakan pengalaman yang memukau, seakan benar-benar sedang berada di benua Afrika
3. Sabana Gunung Butak, Malang dan Blitar
![]() |
Secara administratif, Gunung Butak berada di dua wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar. Gunung ini menyimpan pesona alam yang memukau, salah satunya berupa sabana luas nan indah.
Banyak pendaki yang terkejut ketika menyadari bahwa Gunung Butak memiliki padang sabana yang tak kalah menawan dibanding gunung-gunung populer lainnya, meski namanya belum begitu dikenal luas.
Sabana Gunung Butak bisa dijumpai jika pendakian dilakukan melalui jalur Panderman atau Prici. Area lapang ini kerap dijadikan tempat beristirahat maupun lokasi berkemah sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Keindahan lanskap sabana yang terbentang luas memberikan suasana tenang dan menyegarkan, menjadikannya spot favorit bagi para pendaki. Menariknya, di kawasan sabana ini juga terdapat sumber mata air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan para pendaki.
Letaknya pun tidak terlalu jauh dari area camp, sehingga semakin memudahkan mereka yang ingin bermalam di sini. Kehadiran sabana lengkap dengan sumber air menjadikan Gunung Butak destinasi pendakian yang unik sekaligus nyaman untuk dinikmati.
4. Sabana Cikasur, Probolinggo
![]() |
Sabana Cikasur adalah sebuah hamparan ladang luas nan indah yang terletak di Gunung Argopuro, Jawa Timur. Selain terkenal di kalangan pendaki, kawasan ini juga menyimpan cerita mistis yang menambah daya tariknya. Berada di ketinggian sekitar 2.200 mdpl, Sabana Cikasur dapat diakses melalui jalur Baderan, Situbondo.
Di masa penjajahan Belanda dan Jepang, area ini pernah difungsikan sebagai landasan pesawat. Namun setelah Indonesia merdeka, landasan tersebut tidak lagi digunakan dan akhirnya tertutup rerumputan hingga berubah menjadi sabana yang asri dan menawan.
Kini, hanya tersisa reruntuhan bangunan bekas menara pengontrol dan tiang-tiang pancangnya yang berdiri usang. Dari kejauhan, yang tampak hanyalah hamparan padang rumput luas dengan bukit-bukit hijau dan sesekali pohon pinus yang menghiasi pemandangan.
Untuk mencapai lokasi ini, pendaki harus menyiapkan kondisi fisik yang prima. Pasalnya, perjalanan dari basecamp menuju Sabana Cikasur membutuhkan waktu tempuh sekitar dua hari dengan berjalan kaki. Meski cukup melelahkan, rasa letih akan terbayar lunas begitu melihat bentangan sabana yang begitu memesona
5. Oro-oro Ombo, Gunung Semeru
![]() |
Oro-oro Ombo adalah sebuah padang luas yang terhampar di jalur pendakian Gunung Semeru, tepatnya sebelum pos Kalimati. Berada di ketinggian sekitar 2.600 mdpl, kawasan ini terkenal dengan hamparan bunga verbena brasiliensis yang mekar ungu terang pada musim tertentu.
Suasananya begitu magis, seolah membawa pendaki masuk ke dalam dunia dongeng. Nama "Oro-oro" dalam bahasa Jawa berarti padang rumput, sementara "Ombo" berarti luas. Sesuai namanya, tempat ini benar-benar menghadirkan pemandangan padang yang begitu lapang.
Saat berdiri di tengahnya, manusia akan terasa kecil, dikelilingi bentang alam Semeru yang megah. Pada pagi hari, verbena yang masih terselimuti embun tampak berkilauan layaknya kristal, memberikan nuansa segar yang menenangkan.
Menjelang siang, warna ungu bunga-bunga ini bagaikan oase yang menghadirkan energi baru bagi para pendaki yang lelah melangkah. Tanaman verbena tumbuh tinggi, rata-rata mencapai 1,5-2 meter-nyaris setinggi tubuh manusia.
Berjalan di tengah hamparan bunga ini terasa seperti menembus sebuah labirin hidup. Tak heran, area seluas kurang lebih 20 hektare ini menjadi salah satu spot favorit para pendaki untuk berfoto dan mengabadikan momen indah di jalur Semeru.
6. Savana Bromo, Lembah Watangan
![]() |
Savana Bromo adalah hamparan perbukitan hijau yang luas, menghadirkan panorama menenangkan di tengah gagahnya Gunung Bromo. Area yang juga dikenal sebagai Padang Savana Bukit Teletubbies ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan yang ingin menikmati suasana berbeda selain kawah dan lautan pasir.
Lanskapnya yang asri dan terbuka membuat pengunjung merasa seperti berada di dunia lain yang penuh ketenangan. Untuk bisa menikmati keindahan savana ini secara maksimal, waktu berkunjung sangat penting untuk diperhatikan.
Musim kemarau, antara bulan April hingga September, merupakan saat terbaik karena cuaca lebih cerah dan langit jarang tertutup awan. Pada periode ini, pemandangan hijau savana akan terlihat jelas tanpa gangguan kabut tebal yang kerap muncul pada musim penghujan.
Bagi pemburu momen indah, pagi hari sekitar pukul 04.00-05.00 adalah pilihan tepat. Saat itu, pengunjung dapat menyaksikan pesona matahari terbit dengan latar siluet kaldera Gunung Bromo yang megah. Perpaduan cahaya keemasan dan hijaunya savana menciptakan pemandangan menakjubkan dan sayang dilewatkan.
Namun, agar pengalaman lebih nyaman, sebaiknya hindari kunjungan saat akhir pekan atau libur panjang karena kawasan ini biasanya dipadati wisatawan. Selain itu, musim hujan juga kurang direkomendasikan karena akses jalan menuju savana menjadi licin, berlumpur, dan cukup berisiko bagi kendaraan
Menghabiskan waktu di savana mampu membawa kedamaian dan kesejukan yang cocok sebagai tempat liburan dan rehat sejenak dari aktivitas sehari-hari. Itulah detikers rekomendasi sabana di Jawa Timur.
(ihc/irb)