Jalur Menuju Bromo dengan Pemandangan Indah dan Sunrise Terbaik

Jalur Menuju Bromo dengan Pemandangan Indah dan Sunrise Terbaik

Muhammad Faishal Haq - detikJatim
Senin, 15 Sep 2025 15:30 WIB
Jalur menuju wisata Bromo
ILUSTRASI JALUR MENUJU BROMO. Foto: M Rofiq/detikJatim
Probolinggo -

Gunung Bromo di Jawa Timur memang tidak pernah kehilangan pesona. Setiap tahun ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara datang untuk menyaksikan keindahan sunrise, lautan pasir, dan Bukit Teletubis yang ikonik.

Namun, tingginya jumlah pengunjung membuat jalur utama menuju Bromo, khususnya via Probolinggo, kerap padat, sehingga perjalanan bisa terasa melelahkan dan lama. Untuk mengatasi hal tersebut, tersedia beberapa jalur alternatif yang tidak kalah menarik.

Selain menawarkan akses lebih lancar, jalur-jalur ini menyuguhkan pemandangan alam memukau, mulai dari perbukitan hijau, desa-desa tradisional, hingga spot terbaik menikmati sunrise. Dengan begitu, perjalanan ke Bromo bisa menjadi lebih nyaman dan tak terlupakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalur Alternatif ke Bromo

Ada sejumlah jalur alternatif yang bisa dipilih untuk menuju Bromo. Selain menawarkan akses berbeda, jalur-jalur ini juga menyajikan panorama alam yang indah sepanjang perjalanan. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa rekomendasi jalur alternatif menuju Bromo beserta keunggulan dan tantangannya.

ADVERTISEMENT

1. Jalur Pasuruan via Wonokitri

Bagi yang berangkat dari arah Pasuruan Kota, bisa melalui jalur Pasuruan Kota-Warungdowo-Ranggeh-Pasrepan-Puspo-Tosari-Wonokitri, hingga akhirnya tiba di kawasan Bromo. Sementara itu, bagi yang datang dari Malang, terdapat alternatif jalur yang tak kalah menarik melalui Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri.

Jalur ini terkenal sebagai pintu masuk resmi menuju area sunrise. Desa Wonokitri adalah titik favorit wisatawan yang ingin mengejar matahari terbit dari penanjakan 1, salah satu spot sunrise terbaik di dunia.

Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati suasana pedesaan khas Tengger dengan udara sejuk dan pemandangan ladang kentang di sepanjang jalan. Meski menawarkan panorama indah, jalan menuju Wonokitri penuh tikungan tajam dan tebing curam.

Pengemudi dituntut ekstra hati-hati. Setibanya di Wonokitri, kendaraan pribadi tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke kawasan inti Bromo. Wisatawan harus berganti kendaraan jeep 4x4 yang disediakan masyarakat setempat.

2. Jalur Probolinggo via Cemoro Lawang

Bagi yang memulai perjalanan dari Probolinggo, jalur yang bisa ditempuh adalah Probolinggo-Tongas-Sukapura-Ngadisari-Cemoro Lawang, hingga akhirnya sampai di Lautan Pasir. Jalur ini menjadi yang paling populer untuk menuju Bromo karena aksesnya relatif mudah dan langsung mengantar ke pusat kawasan wisata.

Desa Cemoro Lawang berperan sebagai pintu masuk utama, dengan banyak pilihan penginapan mulai dari homestay sederhana hingga hotel berbintang. Dari sini, wisatawan dapat langsung menjelajahi Lautan Pasir, Bukit Teletubbies, dan Kawah Bromo, menjadikan desa ini titik awal ideal untuk petualangan.

Jalan menuju Cemoro Lawang juga relatif lebih baik dibanding jalur lain, sehingga nyaman dilalui kendaraan pribadi. Namun, karena popularitasnya, jalur ini hampir selalu ramai, terutama saat akhir pekan atau musim liburan panjang.

Harga penginapan di Cemoro Lawang pun bisa melonjak pada momen-momen tertentu. Oleh karena itu, wisatawan disarankan melakukan pemesanan jauh hari sebelum berkunjung agar perjalanan lebih nyaman dan lancar.

3. Jalur Malang via Tumpang-Gubugklakah-Jemplang

Bagi yang berangkat dari Malang, dapat ditempuh melalui Malang-Tumpang-Gubugklakah-Jemplang-Lautan Pasir. Rute ini menjadi alternatif menarik karena menawarkan pemandangan alam khas Malang, mulai dari hamparan perkebunan hingga perbukitan hijau yang memanjakan mata sepanjang perjalanan.

Jalur ini cocok untuk wisatawan yang datang dari Malang atau Batu. Pemandangan yang ditawarkan tidak kalah indah, terutama saat melewati Gubugklakah yang terkenal sebagai desa penghasil apel dan sayuran.

Perjalanan menuju Jemplang menyajikan panorama hutan hijau dengan udara sejuk khas pegunungan. Dari Jemplang, wisatawan bisa langsung menuju Bukit Teletubbies yang menjadi salah satu ikon foto paling populer di kawasan Bromo.

Beberapa titik jalan cukup sempit dan curam, sehingga kendaraan pribadi sering kesulitan. Karena itu, wisatawan dianjurkan menggunakan jeep, terutama saat musim hujan. Selain itu, jumlah penginapan di jalur ini tidak sebanyak Cemoro Lawang sehingga perlu perencanaan lebih matang.

4. Jalur Lumajang via Senduro

Bagi yang berangkat dari Lumajang, perjalanan bisa ditempuh melalui Lumajang-Senduro-Ranu Pani-Jemplang-Lautan Pasir. Jalur ini menawarkan pengalaman berbeda karena melewati kawasan pegunungan sejuk dan pemandangan alam.

Jalur ini menawarkan pengalaman berbeda karena melewati Ranu Pani, sebuah desa di kaki Gunung Semeru. Desa ini juga dikenal sebagai pintu masuk pendakian Semeru. Wisatawan yang mengambil jalur Senduro bisa sekaligus menikmati panorama Danau Ranu Pani dan suasana pedesaan khas Tengger.

Jalur ini sangat cocok bagi yang ingin mengeksplorasi Bromo dan Semeru. Waktu tempuh menuju Bromo via Senduro relatif lebih lama dibanding jalur lain. Infrastruktur jalan juga belum sebagus jalur Probolinggo atau Pasuruan. Meski begitu, panorama alami yang ditawarkan membuat jalur ini layak dipertimbangkan.

Tips Wisata ke Bromo

Gunung Bromo selalu menjadi destinasi favorit untuk menikmati keindahan alam Jawa Timur. Namun, untuk mendapatkan pengalaman terbaik, persiapan sebelum berangkat sangat penting. Ada beberapa tips yang sebaiknya diperhatikan agar perjalanan lebih nyaman, aman, dan menyenangkan.

Mulai memilih jalur yang sesuai, menyiapkan pakaian hangat, hingga memesan penginapan lebih awal, tips ini membantu wisatawan menikmati Bromo tanpa kendala. Dengan persiapan tepat, momen menyaksikan sunrise ikonik dan menjelajahi Lautan Pasir maupun Bukit Teletubbies bisa menjadi pengalaman tak terlupakan.

  • Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, terutama bila melewati jalur curam dan berliku.
  • Bawa perlengkapan hangat seperti jaket tebal, sarung tangan, syal, dan kupluk. Suhu di Bromo bisa mencapai 0°C pada dini hari.
  • Datanglah lebih awal untuk mengejar sunrise, biasanya wisatawan berangkat sekitar pukul 02.00-03.00 dini hari.
  • Gunakan jasa jeep lokal untuk menjangkau Lautan Pasir, Kawah Bromo, hingga Bukit Cinta dan Penanjakan. Sopir lokal sudah terbiasa dengan medan sehingga lebih aman.

Wisatawan bisa menyesuaikan perjalanan ke Bromo sesuai lokasi keberangkatan, kondisi kendaraan, dan preferensi panorama. Mau lewat Cemoro Lawang yang ramai, Wonokitri dengan sunrise spektakuler, Jemplang dari Malang yang penuh hutan hijau, atau Senduro yang terhubung ke Semeru, semuanya punya daya tarik.

Gunung Bromo tetaplah ikon pariwisata Jawa Timur yang tak tergantikan. Persiapan matang, pemilihan jalur yang tepat, serta manajemen waktu akan membuat liburan ke Bromo semakin berkesan. Jadi, sudah siap pilih jalur mana untuk liburan berikutnya?

Artikel ini ditulis Muhammad Faishal Haq, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads