.webp)
Liburan ke Pasuruan tak lengkap rasanya jika belum berkunjung ke Desa Wisata Tambaksari. Terletak di Kecamatan Purwodadi, desa ini menjadi salah satu penyangga Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sekaligus menawarkan panorama alam yang memesona. Dengan ketinggian sekitar 1.000 mdpl, suasana Desa Tambaksari sejuk dan menenangkan. Letaknya sangat strategis karena berada di jalur nasional Surabaya-Malang, berdekatan dengan Kebun Raya Purwodadi, sehingga mudah dijangkau wisatawan.
Desa ini memiliki lanskap pertanian yang subur, hutan lindung yang asri, hingga eksotika Gunung Arjuno dengan berbagai situs purbakala. Tak hanya itu, Desa Wisata Tambaksari juga menyimpan cerita unik, mulai dari jatuhnya meteor pada tahun 1975 hingga penemuan sungai bawah tanah yang diyakini memiliki khasiat awet muda dan membawa rezeki.Budaya masyarakatnya pun masih sangat terjaga. Tradisi Sedekah Bumi, Ruwatan, hingga Arjuno Fashion Carnival selalu menjadi daya tarik tahunan yang dinanti wisatawan. Kesenian seperti karawitan, bantengan, hingga oejung ikut memperkaya pengalaman wisata di sini.
Tidak mengherankan jika Tambaksari kerap disebut sebagai desa wisata yang "semakin dilestarikan semakin mensejahterakan." Suasana alami berpadu dengan budaya lokal menjadikannya destinasi wajib saat berlibur ke Pasuruan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keindahan Alam Desa Wisata Tambaksari
Sebagian besar wilayah Desa Tambaksari berupa lahan pertanian dan perkebunan yang terbentang di empat dusun, yaitu Krai, Ampelsari, Gunungmalang, dan Tambakwatu. Dari sini, wisatawan bisa menikmati pemandangan hijau yang menyejukkan mata.
Desa ini juga dikelilingi kawasan hutan lindung Taman Hutan Raya R. Soeryo di area Gunung Arjuno. Hal ini membuat udara desa terasa segar dan alami, cocok untuk wisatawan yang ingin melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan.
Daya Tarik Wisata Alam dan Edukasi
Desa Wisata Tambaksari menawarkan berbagai pilihan wisata, mulai dari alam, budaya, hingga edukasi. Beberapa destinasi favorit antara lain:
Pendakian Gunung Arjuno
Mengutip situa tahura Soerjo, gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Timur. Nama Arjuno berasal dari salah satu tokoh pewayangan Mahabharata, Arjuna. Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang, Gunung Kembar I, dan Gunung Kembar II. Gunung Arjuno merupakan salah satu tujuan pendakian. Puncak Arjuno dikenal dengan nama puncak Ogal Agil yang berada di ketinggian 3.399 mdpl. Dari titik ini, pendaki dapat menikmati pemandangan alam yang sangat luar biasa indahnya.
Kampung Alpukat
Melansir website Jadesta, kampung alpukat Desa Tambaksari, Pasuruan dikenal dengan nama Avocado Education Center. Lokasi ini memberikan pengalaman baru sebagai petani khusus tanaman alpukat, mulai dari olah tanah, pembibitan, penanaman, perawatan dan olahan buah alpukat. Di desa ini terdapat lahan seluas 52 Hektare yang ditanami 4.100 pohon alpukat. Pada 2023, panen buah alpukat tercatat mencapai 200 ton.
Putuk Lesung (Sky Garden & Camping Area)
Putuk Lesung adalah sebuah bukit di lereng Gunung Arjuno yang terletak di Desa Tambaksari, Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Bukit ini berada pada ketinggian sekitar 1.700 mdpl dan sering menjadi jalur pendakian menuju Puncak Arjuno. Kawasan ini memiliki hamparan savana luas sehingga kerap dijadikan tempat berkemah, terutama oleh pendaki pemula. Saat cuaca cerah, dari Putuk Lesung pengunjung dapat menikmati pemandangan megah Gunung Arjuno dan Semeru yang tampak gagah di kejauhan.
Di area ini juga terdapat sebuah mushola kayu sederhana yang biasa dimanfaatkan pendaki maupun peziarah untuk bermalam jika tidak membawa tenda. Tak jauh dari mushola, terdapat situs Putuk Lesung yang dipercaya sebagai peninggalan dari masa megalitikum dan dilanjutkan pada era Kerajaan Majapahit. Nama "Putuk Lesung" sendiri berasal dari kata "Putuk" dalam bahasa Sanskerta yang berarti bukit, dan "Lesung" yang merujuk pada alat tradisional penumbuk padi.
Goa Onto Bugo
Goa Onto Bugo merupakan salah satu destinasi unik di kawasan Desa Tambaksari, Pasuruan, yang terletak di bawah tebing batu menghadap ke utara. Goa ini memiliki kedalaman sekitar 1,5 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 1,25 meter sehingga memberikan kesan sederhana namun penuh nilai sejarah dan spiritual. Di bagian depannya, berdiri sebuah pondok yang biasa dimanfaatkan para pendaki maupun peziarah untuk beristirahat dan melepas penat setelah perjalanan. Tak jauh dari mulut goa, tampak sebuah cungkup bergaya arsitektur Jawa dengan altar berlapis keramik di sisi kiri yang menambah nuansa sakral kawasan ini. Untuk mencapai Goa Onto Bugo, pengunjung harus melalui jalur pendakian Gunung Arjuno, sehingga destinasi ini sering menjadi persinggahan sekaligus titik singgah bagi mereka yang hendak melanjutkan perjalanan ke puncak.
Selain itu, ada juga Puncak Petung Ombo, Kampung Reforma Agraria, Miko Art (Oma Kreasi), dan Meteor Garden, yang menawarkan pengalaman unik sekaligus edukatif.
Kekayaan Budaya dan Kesenian Lokal
Kekayaan Desa Tambaksari tidak hanya ada pada alamnya, tetapi juga pada budaya yang diwariskan turun-temurun. Wisatawan bisa menyaksikan beragam kesenian dan tradisi, seperti:
- Sedekah Bumi sebagai bentuk syukur masyarakat desa.
- Kesenian Karawitan, jaranan, bantengan, oejung, hingga campursari, yang dipentaskan untuk wisatawan.
- Tradisi Jamasan Gongso dan Ruwatan, upacara adat yang sarat makna filosofis.
Semua kesenian ini tidak hanya dilestarikan, tetapi juga ditampilkan agar generasi muda tetap mengenalnya sekaligus menjadi daya tarik wisata.
Edukasi dan Konservasi Lingkungan
Salah satu keunggulan Desa Wisata Tambaksari adalah adanya program wisata berbasis edukasi dan konservasi. Wisatawan bisa ikut serta dalam:
- Edukasi budidaya dan pengelolaan kopi dari hulu ke hilir di Koperasi Lesung Gemilang Dusun Tambakwatu.
- Pendidikan lingkungan dan peternakan di Pokja Ampelsari 1.
- Kegiatan menanam bibit pohon di lereng Gunung Arjuno sebagai bagian dari paket wisata ramah lingkungan.
Dengan konsep ini, wisata di Tambaksari tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga pengalaman belajar yang bermanfaat.
Desa Wisata Tambaksari memang layak disebut sebagai salah satu destinasi paling lengkap di Pasuruan. Perpaduan alam yang indah, budaya yang kaya, serta edukasi yang bermanfaat menjadikan desa ini berbeda dari yang lain.
Tak heran jika desa ini dijuluki sebagai desa paling nyaman sedunia, karena setiap pengunjung akan merasakan kedamaian sekaligus mendapatkan pengalaman wisata yang berkesan.
(irb/ihc)
