Rute Menuju Bromo Lewat Pasuruan via Wonokitri

Rute Menuju Bromo Lewat Pasuruan via Wonokitri

Irma Budiarti - detikJatim
Kamis, 11 Sep 2025 04:00 WIB
Umat Hindu Tengger Bromo merayakan Nyepi. Saat menjalankan ibadah Catur Tapa Brata, jalur menuju wisata Gunung Bromo ditutup.
ILUSTRASI JALUR MENUJU BROMO. Foto: M Rofiq
Pasuruan -

Gunung Bromo di Jawa Timur tak pernah kehilangan pesonanya. Dengan lanskap unik berupa lautan pasir, kawah berasap, hingga panorama matahari terbit yang mendunia, Bromo selalu menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai daerah, bahkan mancanegara.

Keindahan alamnya berpadu dengan budaya khas masyarakat Tengger yang masih lestari, menjadikan Bromo bukan hanya destinasi wisata alam, tetapi juga wisata budaya yang sarat makna. Namun, untuk menikmati semua itu, wisatawan perlu memahami jalur resmi yang dibuka Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Setiap jalur memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing, termasuk jalur Pasuruan via Wonokitri yang kerap menjadi pilihan favorit. Dengan rute yang relatif singkat dari Surabaya maupun Malang, jalur ini menawarkan akses strategis menuju spot sunrise terbaik di Penanjakan 1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesona Gunung Bromo

Gunung Bromo di Jawa Timur adalah salah satu destinasi wisata alam paling terkenal di Indonesia. Gunung berapi aktif setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini berada dalam kawasan TNBTS.

ADVERTISEMENT

Keindahan Bromo terletak pada lanskapnya yang unik. Wisatawan bisa menyaksikan lautan pasir yang luas, kawah berasap yang menjadi ikon, hingga Padang Savana dan Bukit Teletubbies yang hijau pada musim penghujan.

Momen paling ditunggu adalah matahari terbit dari Penanjakan 1, yang disebut-sebut sebagai salah satu sunrise terindah di dunia. Dari titik ini, terlihat panorama Gunung Bromo yang berpadu dengan Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Selain pesona alam, Bromo juga kaya budaya. Setiap tahun masyarakat Tengger menggelar Yadnya Kasada, upacara adat di mana sesaji dihaturkan ke kawah Bromo sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada Sang Hyang Widhi. Tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Jalur Menuju Bromo

Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan Gunung Bromo, penting untuk mengetahui jalur resmi yang dibuka TNBTS. Jalur ini bukan hanya soal akses, tapi juga kenyamanan serta keselamatan perjalanan menuju kawasan wisata. Saat ini terdapat empat pintu masuk resmi menuju Bromo sebagai berikut.

  • Via Probolinggo (Cemoro Lawang): jalur paling populer dan ramai, kerap dipilih wisatawan backpacker.
  • Via Malang (Jemplang): cocok untuk wisatawan dari Malang dan Batu, sekaligus akses menuju Savana dan Bukit Teletubbies.
  • Via Lumajang (Senduro): rute lebih panjang dan sepi, menawarkan panorama hutan dan pegunungan.
  • Via Pasuruan (Tosari - Wonokitri): favorit bagi wisatawan dari Surabaya, Sidoarjo, atau Malang karena dekat dengan spot utama sunrise.

Rute Menuju Bromo Lewat Pasuruan

Bagi wisatawan yang memulai perjalanan dari Kota Pasuruan, rute yang bisa ditempuh adalah Pasuruan Kota - Warungdowo - Ranggeh - Pasrepan - Puspo - Tosari - Wonokitri. Sementara itu, wisatawan dari arah Malang bisa mengambil jalur alternatif Purwodadi - Nongkojajar - Tosari - Wonokitri.

Kedua jalur ini akan bermuara di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, yang merupakan pintu masuk resmi menuju kawasan Bromo. Dari sini, wisatawan bisa melanjutkan ke berbagai titik favorit seperti Penanjakan 1, Bukit Cinta, Bukit Kingkong, dan Bukit Kedaluh.

Jalur Pasuruan melalui Tosari-Wonokitri menjadi salah satu pintu masuk favorit ke kawasan Bromo, terutama bagi wisatawan dari arah Surabaya, Sidoarjo, dan Malang. Lokasinya yang strategis membuat perjalanan lebih cepat ditempuh dibanding rute lainnya.

Keunggulan Jalur Pasuruan

Keunggulan lain dari jalur ini adalah kedekatannya dengan Penanjakan 1, spot utama untuk menikmati sunrise yang disebut-sebut sebagai salah satu terbaik di dunia. Wonokitri sendiri merupakan desa terdekat dengan kawasan Penanjakan, sehingga wisatawan tak perlu menempuh perjalanan jauh untuk berburu matahari terbit.

Selain itu, rute Pasuruan menawarkan panorama yang menawan. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan pedesaan di lereng Tengger yang masih asri, lengkap dengan hawa sejuk khas pegunungan. Suasana ini menjadi daya tarik tersendiri sebelum memasuki kawasan inti Bromo.

Tantangan Jalur Pasuruan

Meski kondisi jalan sudah beraspal baik, jalur menuju Wonokitri memiliki tikungan tajam dengan tebing curam di sisi jalan. Hal ini menuntut kewaspadaan ekstra, terutama bagi pengemudi yang belum berpengalaman.

Selain itu, kendaraan pribadi tidak diperkenankan masuk ke kawasan inti Bromo. Setibanya di Wonokitri, wisatawan wajib berganti ke jeep hardtop 4x4 untuk melanjutkan perjalanan ke Lautan Pasir, Kawah Bromo, hingga Savana. Aturan ini diberlakukan pihak TNBTS demi keselamatan dan kenyamanan wisatawan.

Tips Wisata ke Gunung Bromo

Mengunjungi Gunung Bromo selalu jadi pengalaman tak terlupakan. Tapi, agar perjalanan makin nyaman dan aman, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum wisata ke Bromo, seperti dilansir dari laman Kabupaten Pasuruan berikut ini.

1. Jaga Jarak dengan Kawah Gunung Bromo

PVMBG mencatat adanya potensi terjadinya dua jenis erupsi di Gunung Bromo, yakni erupsi freatik berupa muntahan asap panas serta erupsi magmatik. Jika hal itu terjadi, material yang terlontar dapat berupa abu vulkanik, batu pijar, hingga gas berbahaya yang menyebar dengan jarak mencapai 1 kilometer dari pusat kawah.

2. Beli Tiket Resmi Lewat Booking Online

Pembelian tiket masuk resmi ke kawasan TNBTS saat ini dapat dilakukan secara online melalui laman https://bookingbromo.bromotenggersemeru.org/. Pihak pengelola tidak lagi melayani pembelian karcis langsung di lokasi.

Melalui situs resmi tersebut, wisatawan juga bisa memperoleh berbagai informasi penting, mulai dari aturan kunjungan, jadwal operasional, hingga opsi penjadwalan ulang (reschedule) jika diperlukan.

3. Taati Larangan untuk Wisatawan di Kawasan TNBTS

Menaati berbagai larangan yang berlaku menjadi hal penting bagi wisatawan saat berkunjung ke kawasan TNBTS. Pihak pengelola telah menetapkan sejumlah aturan demi menjaga keselamatan pengunjung sekaligus kelestarian alam Bromo.

  • Larangan masuk untuk Ibu hamil dan batas usia antara 6-7 tahun.
  • Mengambil memetik memotong tumbuhan dan atau bagian-bagiannya serta benda-benda lainnya
  • Menangkap melukai dan atau membunuh satwa yang ada dalam kawasan
  • Membawa binatang ke dalam maupun keluar kawasan
  • Membawa minuman keras atau beralkohol
  • Membawa obat-obatan terlarang seperti putau, heroin, ganja dan sejenisnya.
  • Membawa alat elektronik seperti radio komunikasi (Handy Talky) radio tape dll, kecuali jam tangan
  • Membawa senjata api senapan angin bahan peledak dan senjata tajam lainnnya.
  • Membawa alat-alat yang lazim digunakan untuk berburu seperti senjata api senapan, panah dll.
  • Membawa bahan detergen dan bahan pencemaran lainnya yang membahayakan bagi lingkungan.
  • Membawa berbagai jenis cat termasuk cat semprot dan jenis pewarna lainnya.
  • Melakukan vandalisme perusakan fasilitas wisata dan tempel menempel pada kawasan.
  • Membuang sampah dalam kawasan dan tidak membawa turun kembali sampah bawaannya.
  • Membuat api unggun dan atau perapian di dalam kawasan yang dapat menimbulkankebakaran hutan.
  • Melakukan perbuatan asusila.

Rute Bromo lewat Pasuruan via Wonokitri adalah pilihan tepat bagi yang ingin menikmati sunrise dari spot terbaik, dengan perjalanan yang relatif singkat dari Surabaya maupun Malang. Meski jalurnya cukup menantang, pengalaman melewati pedesaan Tengger hingga tiba di Penanjakan menjadi pengalaman tak terlupakan.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads