Fenomena embun beku terlihat di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Embun es ini menempel di rerumputan dan belukar di savana, bahkan di pasir.
Fenomena yang ada saat musim kemarau ini mulai terjadi sejak lima hari lalu. Hal ini disebabkan suhu udara menurun drastis.
"Fenomena ini terjadi ketika suhu udara cukup dingin berkisar antara 5 hingga 9 derajat celsius, karena udara dingin akibat angin munson timur yang berembus dari benua Australia," kata Kepala Bidang (Kabid) di Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani, Kamis (24/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Embun Upas Selimuti Ranupani |
![]() |
Fenomena yang juga disebut embun upas ini hanya dijumpai pada pagi hari atau sebelum matahari terbit dengan sempurna. Embun upas akan menghilang saat matahari mulai meninggi.
Tanda akan munculnya embun upas adalah cuaca pada sehari sebelumnya sangat panas terik dan pada malam harinya suhu di sekitar mendekati titik beku.
"Fenomena ini juga di kawasan Ranupane dan Ranu Regulo," tambahnya.
Para pengunjung Bromo disarankan membawa alat perlindungan diri terhadap suhu dingin. Misalnya menggunakan jaket dan sarung tangan serta penutup kepala yang menutup bagian telinga. Termasuk membawa makanan, minuman atau obat-obatan bila diperlukan.
"Sangat terasa dingin dan ada embun upas di dedaunan rumput dan di lautan pasir," kata Azam Sindi, salah satu pemandu wisata.
(auh/hil)