Libur Sekolah Seru dengan Wisata Edukatif di Sumur Jobong Surabaya

Libur Sekolah Seru dengan Wisata Edukatif di Sumur Jobong Surabaya

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 07 Jul 2025 07:30 WIB
Sumur Jobong Surabaya
Sumur Jobong Surabaya (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Libur sekolah biasanya identik dengan kunjungan ke tempat-tempat rekreasi seperti taman bermain atau wisata alam. Namun, sesekali tak ada salahnya mengenalkan anak-anak pada wisata edukatif yang sarat sejarah.

Salah satunya seperti di Sumur Jobong, situs peninggalan masa lampau yang terletak di Jalan Pandean, Kampung Peneleh, Surabaya.

Sumur berusia ratusan tahun tersebut diperkirakan sudah ada sejak era Kerajaan Majapahit, menjadikannya destinasi yang cocok untuk mengisi liburan sambil menambah wawasan sejarah anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di objek wisata itu, terlihat antusiasme sejumlah anak yang penasaran dengan sumur bersejarah ini. Muhammad Samma (11), salah satu siswa SD yang datang bersama teman-temannya, terlihat semangat menjelajah dan mencoba langsung kesegaran air dari Sumur Jobong.

"Ini tadi habis lihat-lihat sumur tua yang katanya peninggalan Kerajaan Majapahit. Tadi juga sempat cuci muka dan cuci tangan di sini, ternyata airnya segar dan masih berfungsi," ujarnya, Senin (7/7/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Agus Santoso yang mengelola lokasi ini, Sumur Jobong diperkirakan berasal dari sekitar tahun 1430-an.

Sumur ini sempat tak dikenal publik hingga akhirnya ditemukan saat proyek normalisasi gorong-gorong yang dilakukan Pemkot Surabaya pada 2018 silam.

Usai penggalian dan dilakukan pengukuran, sumur ini disebut memiliki diameter 83 cm, tinggi 48 cm, dan kedalaman sekitar 1 meter.

"Sumur tersebut ditemukan hari Rabu Wage, tanggal 31 Oktober 2018 pukul 18.20 WIB," beber Agus.

Pemerintah Kota Surabaya pun kemudian menggandeng arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan IX Jawa Timur serta sejarawan dari Universitas Airlangga untuk meninjau langsung lokasi tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, struktur sumur ini mirip dengan yang ada di Trowulan, pusat Kerajaan Majapahit di Kabupaten Mojokerto. Bukan hanya sumur yang ditemukan, para peneliti juga mendapati tulang-belulang manusia di sekitarnya. Temuan ini kemudian diteliti lebih lanjut oleh tim Cagar Budaya, dan dikirim ke Australian National University untuk diuji karbon.

"Hasilnya, fosil-fosil tersebut adalah tulang manusia yang hidup sekitar tahun 1430-an dan genetikanya serupa dengan para penduduk di Kampung Peneleh yang DNA-nya juga dikirimkan kepada tim peneliti Australian National University di Canberra," jelas Agus.

Kini, Sumur Jobong menjadi salah satu titik wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi, terutama bagi keluarga yang ingin memberikan pengalaman liburan berbeda bagi anak-anak. Sambil jalan-jalan, mereka bisa menyelami sejarah kota dan masa kejayaan masa lampau yang melegenda.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads