Gunung Bromo kembali menyedot perhatian ribuan pelancong lewat perhelatan Bromo Sunset Episode 3 yang berlangsung meriah. Dengan megahnya panorama Gunung Bromo sebagai latar, acara ini menyajikan pertunjukan seni lokal yang memukau.
Diselenggarakan melalui kolaborasi komunitas seni G-Kraft, Bright Pantura, dan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo, event ini sukses mempertemukan wisata alam dan budaya dalam satu panggung terbuka di amphitheater Seruni Point.
Mengusung tema "Bromo Sunset ke Telu Ambyar", beragam pertunjukan seni ditampilkan, mulai dari tari tradisional, sendratari, hingga musik dengan nuansa ambyar yang mampu menggugah emosi penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketua G-Kraft Probolinggo, Muhammad Afifuddin menjelaskan, tema ini dipilih untuk menghadirkan pengalaman emosional yang mendalam bagi pengunjung.
"Kami ingin pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam, tapi juga larut dalam keseruan pertunjukan yang menyentuh hati," ujarnya, Sabtu (28/6/2025) sore
Selain pertunjukan seni, acara ini juga menjadi wadah promosi bagi pelaku UMKM lokal yang menyajikan aneka kuliner dan produk khas Probolinggo. Antusiasme pengunjung begitu tinggi, banyak yang rela berdesakan demi mendapatkan tempat terbaik untuk menikmati pertunjukan.
Salah satu wisatawan asal Australia, David, turut membagikan pengalamannya. "Saya datang untuk melihat Bromo, tapi ternyata dapat bonus hiburan budaya yang luar biasa. Ini pengalaman yang tak terlupakan," katanya.
Baca juga: Ada Apa Saja di Eksotika Bromo 2025? |
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara. Ia menyebut Bromo Sunset sebagai wujud nyata pemanfaatan potensi wisata daerah secara kreatif dan kolaboratif.
"Bromo tak hanya indah dari sisi alamnya, tapi juga kaya budaya. Lewat kegiatan seperti ini, kita bisa memperkenalkannya ke dunia," ucap Ugas.
Menariknya, gelaran Bromo Sunset selanjutnya dijadwalkan berkolaborasi dengan Jazz Gunung pada 25 Juli 2025, menjadi bagian dari rangkaian festival musik alam yang akan berlangsung selama sepekan, mulai 19 hingga 26 Juli 2025.
Dengan konsep yang terus berkembang dan dukungan lintas elemen masyarakat, Bromo Sunset diprediksi akan terus menjadi magnet wisata budaya unggulan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
(irb/hil)