Bertemunya para Pelaku Pariwisata Nasional di Banyuwangi Travel Mart

Bertemunya para Pelaku Pariwisata Nasional di Banyuwangi Travel Mart

Eka Rimawati - detikJatim
Kamis, 12 Jun 2025 14:35 WIB
Aktivitas transaksi antara buyer dan seller dalam Banyuwangi Travel Mart di Grand Harvest Villa and Resort Banyuwangi.
Aktivitas transaksi antara buyer dan seller dalam Banyuwangi Travel Mart di Grand Harvest Villa and Resort Banyuwangi. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Sebanyak 80 pembeli potensial dari seluruh Indonesia yang merupakan penyedia jasa perjalanan wisata dan 45 penjual dari pegiat bidang pariwisata bertemu dan menjalin komunikasi untuk meningkatkan potensi kerja sama Bisnis to Bisnis (B2B). Mereka bertemu di ajang Banyuwangi Travel Mart.

Perhelatan yang digelar pertama kali di Indonesia selama 3 hari ini dihadiri sejumlah penjual potensial yang terdiri dari toko oleh-oleh, destinasi wisata, travel agent, transportasi, dan penyedia atraksi wisata dari Banyuwangi, Bali, Malang, Semarang hingga Malaysia.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto mengungkapkan, kegiatan itu adalah ide cemerlang yang bisa memberikan kontribusi positif bagi dunia pariwisata tidak hanya di Banyuwangi tapi secara nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini excellent, luar biasa, karena ini non APBD dilaksanakan oleh millennial Banyuwangi yang memiliki jaringan wisata yang luar biasa. Saya katakan kalau tidak memiliki jaringan tidak membangun HUB yang bagus tidak bisa terlaksana," ungkap Dwi Yanto, Rabu (11/6/2025).

Pertemuan puluhan buyer dan seller di sektor pariwisata dalam satu ajang Banyuwangi Travel Mart (BTM) itu turut mendukung fokus sektor pariwisata yang masuk dalam agenda skala prioritas Kementerian Pariwisata, diantaranya Gastronomi tourism, Wellness Tourism, dan Marine tourism.

ADVERTISEMENT

Selain sebagai inisiator BTM, Banyuwangi juga merupakan salah satu kabupaten yang memiliki paket komplit ketiganya dari 3 skala prioritas.

"Banyuwangi ini komplit. Gastronomi ada, aneka kuliner mulai Nasi Tempong, Nasi Cawuk, Pecel Pitik, Rujak Soto, Pindang Koyong dan lain-lain. Banyuwangi punya taman gandrung terakota, grand harvest resort and vilas sebagai destinasi wisata wellness tourism yang menenangkan," ujar Humas BTM Angela Citra.

"Marine tourism kita ada Bedil Raja Ampat-nya Banyuwangi, kapal pinisi yang cantik untuk berkeliling ke pulau menjangan dan tabuhan, juga Bangsring underwater," imbuhnya.

Kegiatan yang memiliki target transaksi hingga Rp200 juta itu digelar dengan kegiatan table top, Famtrip ke sejumlah destinasi wisata alam, budaya, dan luxury.

Pada hari pertama saja, sejumlah agen pariwisata sudah menandatangani kerjasama transaksi dengan sejumlah destinasi wisata dan penginapan di Banyuwangi.

Ketua Tim Wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Soufie Rosalind turut datang dan menyaksikan langsung BTM yang digelar meriah dengan berbagai transaksi wisata di aula utama Grand Harvest resort and Vilas.

Dia berharap, kegiatan serupa bisa dilakukan di sejumlah daerah lainnya di Indonesia. Banyuwangi menjadi pelopor kegiatan yang menurutnya dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di Indonesia.

"Kami sangat appreciate banget karena kan memang belum pernah ada kan, dan kayaknya sekarang ini perlulah inisiatif dari teman-teman industri di daerah yang penting kami apresiasi selain berani untuk mengadakan ini kedua juga mengadakan nya tidak sendiri-sendiri, tapi barengan," kata Soufie.

Yang tidak kalah penting dari BTM ini, kata Soufie, Banyuwangi lebih siap dalam menyambut infrastruktur destinasi wisata Banyuwangi Bali Barat dan Bali Utara yang dikenal dengan BBB. Dari Banyuwangi diharapkan bisa mendorong wilayah Bali Barat dan Utara agar sektor pariwisata terdongkrak.

"Banyuwangi ini yang lebih siap ya untuk BBB, nah dari sini nanti Bali barat dan utara akan turut terstimulus sektor pariwisatanya dan ini butuh kerjasama seluruh pihak ya. Apalagi nanti Banyuwangi akan ada kapal cepat dan kami juga sudah bertemu dengan pemerintah Jembrana yang juga menyampaikan akan ada kapal cepat lainnya," pungkas Soufie.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads