Menyambut libur panjang Idul Fitri 2025, Banyuwangi bersiap menyambut kedatangan pemudik dan wisatawan. Sebagai kota dengan beragam atraksi budaya dan destinasi wisata, Kabupaten Banyuwangi menawarkan berbagai pengalaman unik yang tidak bisa ditemukan di banyak daerah lain di Jawa Timur.
Untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggandeng berbagai rumah makan dan hotel untuk menyajikan atraksi budaya khas daerah. Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku wisata dan seniman untuk menyuguhkan pengalaman yang berkesan.
"Berbagai atraksi wisata seni budaya telah disiapkan selama libur Lebaran. Kami juga meminta agar hotel maupun destinasi wisata berkolaborasi dengan seniman untuk menyuguhkan atraksi wisata di tempat masing-masing," ujar Mujiono saat menghadiri acara Apresiasi Bagi Pelaku Pariwisata Banyuwangi, Senin (24/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengajak seluruh pelaku wisata untuk memberikan pelayanan terbaik agar wisatawan terus kembali ke Banyuwangi.
"Karena itu kami minta semua pelaku wisata bersiap diri. Mari berikan kesan yang baik dan menarik pada para wisatawan, agar mereka kembali berwisata ke Banyuwangi," tambahnya.
Sejumlah atraksi budaya khas Banyuwangi akan digelar selama libur Lebaran. Beberapa di antaranya adalah Barong Ider Bumi-ritual bersih desa yang digelar di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, setiap tanggal 2 Syawal-serta Tari Seblang Olehsari, tradisi unik di mana penari yang telah ditunjuk menari selama 5-7 hari berturut-turut di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah.
Selain seni dan budaya, wisatawan juga dapat menikmati kekayaan kuliner Banyuwangi yang tersebar di berbagai lokasi.
"Di Banyuwangi, wisatawan juga bisa menikmati wisata kuliner yang tersebar di sejumlah titik, di antaranya ada Fish Market di Pantai Ancol, aneka sajian seafood di Pelabuhan Rakyat Marina Boom, seafood segar di Pantai Blimbingsari, dan lobster nikmat di Pantai Pulau Merah dengan pemandangan sunset yang memukau," jelas Mujiono.
Tak hanya itu, kuliner khas Banyuwangi seperti Pecel Pitik, Rujak Soto, Nasi Tempong, dan Pecel Rawon bisa dinikmati di berbagai rumah makan di pusat kota. Sementara bagi pecinta makanan pedas, Kecamatan Genteng terkenal dengan sajian ayam pedas khas Banyuwangi.
Destinasi Alam dari Gunung hingga Pantai
Banyuwangi memiliki berbagai destinasi wisata yang lengkap, mulai dari gunung hingga pantai. Salah satu ikon utama adalah Gunung Ijen, yang telah menjadi bagian dari jejaring Geopark UNESCO. Di lerengnya, terdapat Taman Gandrung Terakota dengan 1.000 patung terakota penari Gandrung.
Di sisi pantai, wisatawan bisa menjelajahi berbagai lokasi menarik, seperti Bangsring Underwater, Grand Watudodol, Pantai Cacalan, dan Pantai Boom Marina yang cocok untuk liburan keluarga. Bagi peselancar pemula, Pantai Pulau Merah bisa menjadi pilihan.
Sementara bagi pencinta alam, Pantai Sukamade di ujung selatan Banyuwangi menawarkan pengalaman konservasi penyu di tengah suasana yang masih alami.
Mujiono menegaskan, kesiapan seluruh pihak sangat penting demi kenyamanan wisatawan.
"Karena itu semua harus bersiap. Jaga kebersihan, kenyamanan, dan keamanan wisatawan," tambahnya.
Di akhir acara, Mujiono juga mengapresiasi peran aktif para pelaku wisata, seniman, dan budayawan yang telah berkontribusi dalam memajukan pariwisata Banyuwangi. Ia berharap sinergi ini terus terjaga demi semakin berkembangnya sektor pariwisata daerah.
(erm/hil)