Kunjungan Wisata Trenggalek Capai 1,1 Juta, Tapi Target PAD Masih Meleset

Kunjungan Wisata Trenggalek Capai 1,1 Juta, Tapi Target PAD Masih Meleset

Adhar Muttaqin - detikJatim
Selasa, 21 Jan 2025 05:30 WIB
Salah satu destinasi wisata di Trenggalek.
Salah satu destinasi wisata pantai di Trenggalek. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Tingkat kunjungan wisata Trenggalek selama 2024 tembus 1,1 wisatawan atau meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata belum sesuai target.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Trenggalek Sunyoto, mengatakan pada tahun 2023 kunjungan di Trenggalek 991.171 wisatawan sedangkan 2024 mencapai 1.114.461 wisatawan.

Tiga destinasi menjadi penopang utama kunjungan wisatawan, yakni Pantai Mutiara, Pantai Pasir Putih Karanggongso, dan Pantai Prigi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pantai Mutiara itu 445.743 kunjungan, sedangkan Pantai Karanggongso 387.139 kunjungan dan Pantai Prigi 55.308 kunjungan. Puncak kunjungan itu biasa terjadi pada weekend, hari libur, lebaran dan tahun baru," kata Sunyoto, Selasa (21/1/2025).

Sementara itu beberapa destinasi wisata lain, seperti Pantai Pelang, Gua Lawa dan objek lain jauh berada di bawah Pantai Mutiara dan Pantai Karanggongso.

ADVERTISEMENT

Meskipun mengalami peningkatan kunjungan 12%, perolehan PAD sektor pariwasata di 2024 masih belum sesuai target. Dari proyeksi Rp 8,5 miliar hanya tercapai 90,12% atau Rp 7,66 miliar.

"Sebetulnya kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan PAD, buktinya kunjungan wisata naik. Akan tetapi memang belum sesuai yang ditargetkan," ujarnya.

Sunyoto menjelaskan pendapatan daerah paling dari sektor banyak ditopang oleh Pantai Karanggongso, Kecamatan Watulimo, karena merupakan destinasi yang dikelola langsung oleh dinas pariwisata.

"Kalau dari Pantai Mutiara meskipun menduduki peringkat tertinggi kunjungan, tentu PAD-nya tidak bisa sebesar Karanggongso, karena merupakan destinasi di bawah pengelolaan kelompok sadar wisata dan Perhutani," imbuhnya.

Pihaknya berdalih capaian target pendapatan belum bisa terealisasi akibat sejumlah kendala, salah satunya faktor cuaca. Sebab pada awal dan akhir tahun 2024 sering terjadi cuaca buruk dan hujan deras. Kondisi tersebut berpengaruh cukup besar terhadap kunjungan.

Meskipun belum mampu mencapai PAD Rp 8,5 miliar, Disparbud Trenggalek pada 2025 beban target pendapatan sebesar kembali dinaikkan, menjadi Rp 9,02 miliar.

"Target itu tentu berat, tapi dengan berbagai evaluasi dan ditopang dengan anggaran yang cukup, semoga bisa," kata Sunyoto.

Menurutnya untuk meningkatkan kunjungan dan PAD dibutuhkan dukungan penganggaran yang cukup untuk memperbaiki sejumlah sarana dan prasarana wisata.

"Banyak sekali amenitas di destinasi kita yang perlu diperbaiki, seperti lahan parkir, toilet hingga akses menuju lokasi wisata," ujarnya.

Pihaknya mencontohkan, di Pantai Simbaronce kondisi jalan dan parkir di dalam area wisata mengalami kerusakan parah, sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung.

"Dibutuhkan pengerasan lahan parkir dan jalan. Kemudian jalan menuju Pantai Pelang rusak parah, apalagi kalau hujan. Kami banyak mendapatkan keluhan terkait itu. Semua itu kembali pada Jer Basuki Mawa Bea," jelasnya.

Pihaknya berharap DPRD Trenggalek memberikan dukungan penuh terkait penganggaran untuk mendukung peningkatan sektor wisata. Sehingga destinasi wisata menjadi menarik dan target PAD bisa tercapai.




(dpe/iwd)


Hide Ads