10 Fakta Menarik Tentang Gunung Lawu, Ada Warung Mbok Yem!

10 Fakta Menarik Tentang Gunung Lawu, Ada Warung Mbok Yem!

Firtian Ramadhani - detikJatim
Minggu, 12 Jan 2025 12:00 WIB
Kondisi terkini Gunung Lawu yang terbakar
Gunung Lawu (Foto file: Sugeng Harianto/detikJatim)
Magetan -

Gunung Lawu menjadi salah satu destinasi favorit pendaki gunung karena memiliki beragam kisah mistis. Akan tetapi, di balik mistisnya, ternyata Gunung Lawu menyajikan banyak pemandangan indah saat mendaki di lokasi ini.

Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut. Gunung ini memiliki kondisi geografis yang unik.

Dengan hutan pinus dan hutan hujan tropis yang lebat, serta sumber air panas dan air terjun alami. Lokasinya strategis, dan menjadi perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung Lawu menawarkan berbagai potensi wisata, seperti pendakian gunung dengan jalur menantang, trekking, kemah, dan wisata religi ke Candi Cetho dan Candi Sukuh.

Puncak Lawu juga menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, terutama saat sunrise dan sunset. Selain itu, terdapat berbagai fasilitas wisata, seperti penginapan, restoran, dan pusat informasi wisata.

ADVERTISEMENT

Berikut ini berbagai fakta-fakta menarik Gunung Lawu yang wajib diketahui sebelum mendaki kesana, simak penjelasan di bawah ini:

Fakta Menarik Gunung Lawu

1. Berada di antara Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah

Gunung Lawu adalah salah satu gunung api aktif di Pulau Jawa yang memiliki ketinggian sekitar 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini juga masuk dalam jajaran tujuh gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Secara adminsitratif, Gunung Lawu berada di antara Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Selain itu, Gunung Lawu juga masuk di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Sehingga disimpulkan bahwa Gunung Lawu berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.

2. Berlokasi di 3 Kabupaten, Karanganyar, Ngawi dan Madiun

Secara adminsitratif, Gunung Lawu berada di antara Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Selain itu, Gunung Lawu juga masuk di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

3. Gunung Api Aktif yang Terakhir Meletus 28 November 1885

Dinobatkan sebagai gunung tertinggi ketiga di Jawa Tengah, Gunung Lawu adalah gunungvulkanik tua yang sudah lama tidak aktif dengan ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut. Gunung ini diperkirakan meletus terakhir pada 28 November 1885.

4. Menjadi Gunung Tertinggi Ketiga di Jawa Tengah

Masuk dalam kategori gunung tertinggi ketiga di Jawa Tengah, Gunung Lawu memiliki ketinggian 3.265 mdpl. Sedangkan, gunung tertinggi pertama di Jawa Tengah adalah Gunung Slamet. Yang mana gunung Slamet menmiliki ketinggian 3.428 mdpl.
Sementara, gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah adalah Gunung Sumbing. Gunung yang terletak di sebelah barat daya Temanggung dan sebelah Timur Wonosobo itu memiliki ketinggian 3.371 mdpl.

5. Terdapat Tiga Puncak di Gunung Lawu, Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah

Secara umum, gunung di Indonesia hanya memiliki satu puncak. Namun hal ini dipatahkan oleh Gunung Lawu yang mana ada tiga puncak dan ketiganya bisa disinggahi pendaki. Ketiga puncak itu adalah Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah
Dari ketiga puncak tersebut, Puncak Harga Dumilah menjadi yang tertinggi di Gunung Lawudengan ditandai keberadaan tugu triangulasi. Tiga puncak ini juga diyakini warga sekitar Gunung menjadi salah satu tempat paling sakral di tanah Jawa.
Puncak Hargo Dumilah merupakan puncak tertinggi dengan ketinggian 3.265 meter diatas permukaan laut.

6. Warung Mbok Yem, Warung Tertinggi di Indonesia

Gunung Lawu juga memiliki warung tertinggi di Indonesia yang kerap jadi persinggahan pendaki yaitu Warung Mbok Yem. Warung ini berlokasi di Hargo Dalem yang menjadi salah satu ikon di Gunung Lawu.
Menu khas yang disuguhkan disana adalah nasi pecel dan pisang goreng. Selain itu, ada beberapa menu lain seperti mie rebus, nasi goreng hingga berbagai minuman hangat. Disana, nikmat nasi pecel akan semakin enak dimakan di atas gunung dengan paduan hawa yang sejuk.

7. Ada 5 Jalur Resmi Pendakian, Cemoro Sewu, Cemoro Kandang, Candi Cetho, Tambak dan Singolangu

Mendaki ke Gunung Lawu bisa dilalui dari berbagai jalur, dari wilayah Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Lima jaur itu di antaranya, Cemoro Kandang, Tambak, Candi Cetho, Singolangu hingga Cemoro Sewu.
Di antara kelima jalur tersebut, jalur pendakian tertua yakni jalur pendakian Gunung Lawu via Singolagu. Sedangkan, keempat jalur lain termasuk Candi Cetho diyakini para pendaki memiliki jalur yang lebih panjang, namun tidak terlalu menanjak.

8. Ada Tempat Angker yang Terkenal yakni Pasar Setan

Pasar setan dipercaya warga sekitar dengan sebutan berbeda. Pasar setan kerapkali dikaitkan dengan hilangnya pendaki maupun lokasi penemuan jasad pendaki yang meninggal di gunung. Tempat yang tidak kasat mata ini kerap dijumpai di berbagai wilayah.

Konon katanya, pasar setan merupakan tempat tidak kasat mata layaknya pasar tradisional yang dijumpai di berbagai wilayah. Tetapi, pasar setan dipercaya sebagai tempat transaksi para jin dan makhluk halus penghuni gunung tersebut.

Biasanya, penghuni pasar setan akan mewujudkan diri seperti manusia dengan busana zaman dahulu. Sedangkan, barang dagangannya tampak seperti makanan dan pakaian pendaki umumnya, seperti pisang goreng dan jaket. Sedangkan alat pembayarannya menggunakan daun.

9. Keberadaan Dua Komplek Candi, Candi Sukuh dan Candi Cetho

Selain tempat angker, di kaki Gunung Lawu juga terdapat dua komplek candi. Keduanya diyakini dibangun pada masa akhir Majapahit.
Candi yang pertama yakni Candi Sukuh yang berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini berlokasi di lereng kaki Gunung Lawu dengan ketinggian 1.186 mdpl.
Kedua adalah Candi Cetho, berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini berlokasi di lereng kaki Gunung Lawu dengan ketinggian 1.496 mdpl. Selain itu, Candi Cetho juga jadi salah satu jalur pendakian ke GunungLawu.

10. Simpan Legenda Prabu Brawijaya V

Gunung Lawu memiliki hubungan dengan Kerajaan Majapahit terkait Legenda Prabu Brawijaya V. Konon katanya, keruntuhan Majapahit sekitar abad ke-15 Masehi, Prabu Brawijaya V menyepi ke Gunung Lawu.
Sehingga, jalur pendakian Gunung Lawu via Singolangu diyakini sebagai rute napak tilas Prabu Brawijaya V saat pergi ke Gunung Lawuuntuk menghindari kejaran pasukan Raden Fatah.
Dengan ini, tidak heran bila jalur pendakian Singolangu ini ada beberapa situs yang diyakini sebagai petilasan Prabu Brawijaya V.

Itulah sederet fakta-fakta menarik yang ada di Gunung Lawu. Tertarik untuk berkunjung? jika penasaran, segera agendakan jadwal ke GunungLawu detikers!

Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ihc/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads