Doesoen Kakao, Penghasil Cokelat Terbaik Dunia di Banyuwangi

Doesoen Kakao, Penghasil Cokelat Terbaik Dunia di Banyuwangi

Firtian Ramadhani - detikJatim
Kamis, 02 Jan 2025 15:15 WIB
Proses pengolahan cokelat di Doesoen Kakao Banyuwangi
Proses pengolahan cokelat di Doesoen Kakao Banyuwangi. Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi -

Doesoen Kakao merupakan salah satu desa yang berada di areal perkebunan kakao seluas 1.500 hektare di selatan Banyuwangi. Perkebunan yang berada di wilayah PTPN XII ini menggunakan area seluas 4 hektare untuk area wisata. Tempat wisata ini dinobatkan sebagai kakao terbaik di dunia.

Banyuwangi terkenal sebagai tujuan wisata yang sudah tidak perlu diragukan. Selain karena keindahan alam, Bumi Blambangan yang terletak di ujung timur Pulau Jawa masih memiliki banyak potensi wisata yang cukup layak dikunjungi.

Wilayah Glenmore Jadi Penghasil Kakao Terkenal di Mancanegara

Glenmore yang telah lama dikenal sebagai penghasil cokelat unggulan, kini semakin menarik perhatian wisatawan. Perkebunan Kendenglembu yang terletak di Kecamatan Glenmore Banyuwangi dikenal karena menghasilkan kakao edel berkualitas ekspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kakao dari tempat ini sudah terkenal hingga Eropa, seperti Swiss, Prancis, dan Inggris. Namun, tidak hanya terkenal karena kakao terbaiknya, Glenmore juga terkenal memiliki keindahan alam dan sejarahnya yang kaya.

Di balik hamparan perkebunan seluas 3.800 hektare, dengan udara sejuk dan suhu di kisaran 20-27°C, terdapat situs purbakala dari zaman Neolitikum yang menarik minat para arkeolog. Kawasan ini menjadi primadona baru dari wisata agro di Banyuwangi, berkat pengelolaan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII).

ADVERTISEMENT

Daya Tarik Doesoen Kakao

Doesoen Kakao Glenmore menawarkan pengalaman wisata yang berbeda bagi wisatawan, terutama mereka yang tertarik dengan dunia pertanian dan pengolahan cokelat. Doesoen Kakao Banyuwangi bukan hanya sekedar kebun biasa, namun sebuah wisata edukasi.

Di sini, pengunjung akan diberikan edukasi bagaimana biji kakao dipanen dan diolah menjadi cokelat lezat. Pengunjung juga dapat berkeliling melihat proses mulai dari penanaman pohon kakao hingga menjadi produk olahan cokelat.

Adapun pembelajaran budidaya cokelat dimulai dari proses pembibitan, panen, hingga pengolahan. Sebab, selain menjadi lokasi wisata, perkebunan ini juga digunakan sebagai pabrik untuk mengolah cokelat. Setelah mempelajari cokelat, wisatawan akan diberi minuman hot cokelat, cokelat batang, dan sertifikat.

Lokasi Doesoen Kakao

Wisata Doesoen Kakao terletak di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, yang menawarkan pengalaman edukasi unik bagi pengunjung. Setiap harinya, tempat ini menarik antara 100 hingga 200 pengunjung, dengan lonjakan hingga 500 orang saat akhir pekan atau libur.

Pengunjung lokal maupun mancanegara, dapat mengikuti paket wisata edukasi yang meliputi tur keliling perkebunan menggunakan shuttle car, belajar tentang budidaya kakao dari pembibitan, hingga proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat siap saji.

Selain itu, wisatawan juga bisa mengeksplorasi sejarah cokelat di Indonesia, khususnya Banyuwangi, di Galeri Coklat yang ada di lokasi wisata. Pengunjung juga dapat menikmati berbagai olahan cokelat di Café Coklat, yang dibangun di atas bangunan kuno peninggalan Belanda, yang dulu digunakan sebagai rumah sinder.

Meskipun telah diubah fungsinya, arsitektur asli bangunan ini tetap dipertahankan, sehingga memberikan suasana yang kental dengan sejarah. Di sekitar kafe, juga terdapat area Food Court Doesoen Kakao, yang menawarkan kuliner khas Banyuwangi sambil menikmati suasana tenang dengan gemercik air dari kolam pembibitan ikan.

Harga Tiket Masuk Doesoen Kakao

Bagi yang ingin menginap, Wisata Doesoen Kakao menyediakan 12 kamar homestay dengan tarif terjangkau, mulai Rp 250.000 hingga Rp 350.000 per malam. Beberapa penginapan tersebut merupakan bangunan peninggalan Belanda yang dipertahankan dengan arsitektur yang memukau, sehingga memberikan pengalaman menginap yang unik.

Untuk akses masuk, Wisata Doesoen Kakao dapat dijangkau dengan perjalanan darat sekitar 1,5 jam dari Kota Banyuwangi. Sejak 2016, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menjadikan Doesoen Kakao sebagai salah satu destinasi wisata edukasi utama, yang juga berdekatan dengan Waduk Sidodadi.

Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads