Jalur Pendakian Welirang dan Arjuno Ditutup, Penanggungan Tetap Buka

Jalur Pendakian Welirang dan Arjuno Ditutup, Penanggungan Tetap Buka

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 01 Nov 2024 19:30 WIB
Potret lahan pertanian di Kutorejo, Mojokerto dengan latar belakang Gunung Penanggungan
Gunung Penanggungan (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Jalur pendakian ke Gunung Welirang dan Arjuno ditutup sementara oleh UPT Tahura R Soerjo. Penutupan ini karena peringatan cuaca ekstrem dari BMKG. Sedangkan jalur pendakian Gunung Penanggungan di Mojokerto tetap dibuka.

Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat UPT Tahura Raden Soerjo, Ajat Sudrajat membenarkan pihaknya telah merilis surat pengumuman tentang penutupan sementara aktivitas pendakian di kawasan Tahura R Soerjo.

Berdasarkan surat tersebut, penutupan seluruh jalur pendakian ke Gunung Welirang dan Arjuno berlaku mulai hari ini. Prakiraan cuaca dari BMKG menyebut, wilayah Jatim memasuki musim hujan berpotensi terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalur pendakian yang ditutup mulai dari jalur Lawang, Sumber Brantas, Tretes, hingga Tambaksari. Tujuannya tak lain untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan para pendaki dan memulihkan ekosistem Tahura R Soerjo. Khusus pendakian ke Bukit Lincing dan Cendono ditutup 11 November nanti.

"Aktivitas pendakian dibuka kembali jika situasi dan kondisi cuaca dalam kawasan Tahura R Soerjo aman dan kondusif untuk pendakian," terangnya.

ADVERTISEMENT

Seperti hari ini, BMKG memperkirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang di beberapa daerah. Mulai dari Pacitan, Ponorogo, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Magetan dan Ngawi.

Sementara itu, jalur pendakian ke Gunung Penanggungan via Tamiajeng, Trawas, Mojokerto belum ditutup. Jalur pendakian ini dikelola LMDH Sumber Lestari karena cuaca ekstrem belum berdampak terhadap wilayah Kecamatan Trawas.

"Sementara ini belum ada (penutupan jalur pendakian), sementara ini Trawas belum terdampak. Baru hari ini mendung, tadi pagi gerimis. Dalam beberapa minggu terakhir panas," jelas Sekretaris LMDH Sumber Lestari Khoirul Anam.

Anam menuturkan, pihaknya bersama Perhutani selalu memantau peringatan dini dari BMKG. Apabila ada potensi cuaca ekstrem yang membahayakan keselamatan para pendaki, pihaknya tentu menutup jalur pendakian untuk sementara waktu.

"Kami terapkan buka tutup kondisional. Kalau di hari itu atau beberapa hari itu tidak memungkinkan dilakukan pendakian, ya ditutup," ujarnya.

Pendakian ke Gunung Penanggungan hanya ramai saat akhir pekan. Rata-rata 500 pendaki naik ke puncak Pawitra di ketinggian sekitar 1.653 mdpl. Sedangkan pada hari biasa, jumlah pendaki hanya 10-20 orang/hari.

Anam menambahkan, ketika cuaca ekstrem, hanya hujan disertai angin kencang yang kerap melanda Gunung Penanggungan. Angin kencang berpotensi menyebabkan pohon atau dahan tumbang yang bisa mengancam keselamatan para pendaki.

"Kalau petir ada, dalam setahun mungkin cuma momen-momen tertentu. Kalau angin kencang sering terjadi," tandasnya.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads