Mojokerto terkenal dengan daerah yang dikelilingi detinasi wisata, termasuk wisata religi. Ingin berwisata religi di Mojokerto? Berikut detikJatim rangkum sederet rekomendasinya.
Mojokerto merupakan wilayah Jawa Timur yang dikenal sebagai bekas kekuasaan Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu, berbagai peninggalan bercorak Hindu dan Budha dengan mudah ditemukan.
Selain wisata bersejarah, kota ini juga tak kalah dengan wisata religinya. Mulai dari makam hingga tempat peribadatan dapat dengan mudah dikunjungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5 Wisata Religi di Mojokerto
Dihimpun dari beberapa sumber, setidaknya ada empat wisata religi yang bisa dikunjungi di Mojokerto. Apa saja itu?
1. Makam Troloyo
Berbicara soal wisata religi di Mojokerto tidak lengkap tanpa menyebut Makam Troloyo. Destinasi ini merupakan kompleks pemamakan Islam zaman Kerajaan Majapahit. Makam Troloyo memiliki luas sebesar 14.164 meter.
Tercatat, ada 19 nama yang dimakamkan di Makam Troloyo. Antara lain Syekh Al Chusen, Imamudin Sofari, Tumenggung Satim Singomoyo, Patas Angin, Nyai Roro Kepyur, Syekh Jumadil Kubro, Sunan Ngudung, Raden Kumdowo, Ki Ageng Surgi, Syekh Jaelani, Syekh Qohar, dan Ratu Ayu Kenconowungu.
- Lokasi: Jalan Syech Jumadil Kubro Nomor, 10, Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
- Jam buka: 24 jam
- Harga tiket: Rp 5.000
- Fasilitas: area ziarah yang luas, musala, area parkir, toilet, kios makanan, dan toko oleh-oleh
2. Makam Panjang
Sebagai wilayah peninggalan Kerajaan Majapahit, segudang misteri masih tersimpan rapat. Salah satunya Makam Panjang yang ada di Dusun Unggah-unggahan, Kecamatan Trowulan.
Di dalamnya, terdapat sebuah makam berukuran tak semestinya. Makam tersebut diketahui sebesar 5x2 meter dengan batu serupa batu nisan dan tulisan bahasa Sansekerta. Masyarakat sekitar percaya bahwa makam itu merupakan tempat bertama Mbah Dono Puro, leluhur orang Jawa.
- Lokasi: Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
- Jam buka: 24 jam
- Harga tiket: gratis
- Fasilitas: area ziarah yang luas, area bersuci, dan sumber mata air
![]() |
3. Masjid Agung Al Fattah
Masjid Agung Al Fattah merupakan masjid tertua di Mojokerto. Bangunannya pertama kali berdiri pada zaman kolonial Belanda atau tepatnya pada 1877 masehi. Dalam kata lain, masjid ini sudah berusia lebih dari satu abad.
Arsitektur dari Masjid Agung Al Fattah mengadopsi perpaduan budaya Islam Timur Tengah dan Majapahit. Masjid ini mampu menampung hingga 5.500 jemaah.
- Lokasi: Kauman Gg. 4 No.2, Mergelo, Kauman, Kec. Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur
- Jam buka: setiap hari, pukul 3.45-19.00 WIB
- Harga tiket: gratis
- Fasilitas: perpustakaan, taman pendidikan Alquran, toilet, area parkir, poliklinik, koperasi, dan tempat akad nikah
4. Maha Vihara Majapahit
Maha Vihara Majapahit menjadi salah satu objek wisata populer di Mojokerto. Sebab, sebuah patung ikonik Buddha tidur atau Sleeping Buddha terletak di sini.
Patung tersebut menjadi yang terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga di Asia Tenggara. Patung Buddha tidur dibangun ke arah selatan yang menujukkan kiblat umat Budha dengan warna emas yang menggambarkan wafatnya Siddharta Gautama.
- Lokasi: Siti Inggil, Bejijong, Kec. Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
- Jam buka: setiap hari, pukul 08.00-17.00 WIB
- Harga tiket: Rp 3.000 (dewasa) dan Rp 2.000 (anak-anak)
- Fasilitas: tempat peribadatan, kolam ikan, dan area luas
5. GPIB Immanuel
Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel dinobatkan sebagai gereja tertua di Mojokerto. Gereja ini pertama kali didirikan pada 1899 yang mulanya diperuntukkan bagi masyarakat Belanda pemeluk Nasrani.
Berdasarkan data prasasti yang terdapat di gereja itu, GPIB Immanuel rupanya sempat dirobohkan pada 2000. Bangunan gereja saat ini telah melakukan proses pembangunan ulang sesuai dengan bentuk dan model gedung gereja lama. Gedung barunya kembali diresmikan pada Minggu, 28 Oktober 2001.
- Lokasi: Jl. Ahmad Yani No.1, RT.01/RW.01, Mergelo, Purwotengah, Kec. Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur
- Jam buka: Sabtu, pukul 18.00 WIB (Ibadah GP), Minggu, pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB (Ibadah Harian Minggu)
- Harga tiket: Rp 3.000 (dewasa) dan Rp 2.000 (anak-anak)
- Fasilitas: tempat peribadatan, kolam ikan, dan area luas
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)