Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur merupakan sebuah wilayah yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah di sisi baratnya. Banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi di daerah ini. Salah satunya, Kayangan Api.
Kabupaten berjuluk Kota Ledre ini memiliki sejuta keindahan alam yang menarik untuk dieksplorasi. Seperti Kayangan Api yang terletak di Ngembul, Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.
Kayangan Api adalah salah satu objek wisata yang dikelola Disbudpar Bojonegoro. Wisata ini menawarkan eksotisme api abadi yang tak pernah padam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasinya pun tak jauh dari pusat kota. Jika berangkat dari Alun-alun Bojonegoro, hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit dengan jarak sekitar 20 kilometer.
Karena letaknya di tengah hutan, sepanjang perjalanan akan disuguhi pemandangan hutan jati yang menjulang tinggi. Tapi tak perlu khawatir, jalan yang dilalui sudah lebar dan mulus.
Cerita Legenda Kayangan Api
Masyarakat meyakini Kayangan Api adalah tempat bersemayamnya Mbah Kriyo Kusumo atau Empu Supa. Ia lebih dikenal dengan nama Mbah Pandhe dari Kerajaan Majapahit.
Sumber api diyakini muncul setelah Mbah Pande pulang dari pertapaannya. Ia membawa api dari tengah hutan dan diletakkan di sumber api yang saat ini dikenal Kayangan Api.
Pada sebelah barat sumber api juga terdapat kubangan lumpur yang berbau belerang. Tempat ini dulunya digunakan Mbah Pandhe membuat alat-alat pertanian dan pusaka seperti keris, tombak, cundrik, dan lain-lain.
Sumber api ini sangat dikeramatkan karena penggunaannya tidak boleh sembarangan. Api hanya boleh diambil ketika ada upacara penting seperti yang telah dilakukan sejak masa lalu. Misalnya, upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengkubuwana X.
Untuk mengambil apinya juga harus melalui ritual khusus. Ada suatu prasyarat yakni selamatan atau wilujengan dan tayuban menggunakan gending eling-eling, wani-wani, dan gunungsari yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo.
Kayangan Api pernah menjadi tempat pengambilan api pada perhelatan PON. Selain itu, setiap tahunnya selalu diadakan pengambilan api semangat di tempat ini dalam rangkaian HUT Kabupaten Bojonegoro.
Daya Tarik Kayangan Api Bojonegoro
Kayangan Api dapat dijadikan pilihan utama berwisata di Bojonegoro. Sebab, api abadi seperti ini sangat jarang ada di Indonesia. Jam buka setiap hari selama 24 jam.
Keindahan api abadi ini akan semakin tampak saat hari sudah gelap. Semburat api yang memukau terlihat pada waktu-waktu tersebut.
Suasana sunyi, tenang, dan damai juga sangat bisa dirasakan saat datang ke sini. Letaknya yang jauh dari hiruk pikuk kota dapat mengistirahatkan pikiran sejenak.
Harga Tiket Masuk
Pengunjung yang ingin melihat api abadi ini harus membayar tiket masuk. Harga tiket masuk Kayangan Api Rp 7.500 per orang. Selain itu, ada retribusi parkir kendaraan roda 2 Rp 2.000 dan roda 4 Rp 3.000.
Fasilitas Kayangan Api
- Area parkir luas
- Toilet
- Musala
- Warung makan
Tips dan Saran Wisata Kayangan Api
- Bawalah tikar jika ingin menghangatkan diri dan lesehan di dekat sumber api.
- Sebaiknya berkunjung di malam hari karena api abadi terlihat dengan jelas dibanding siang hari.
- Datanglah saat malam bulan purnama jika ingin melihat pentas seni spesial.
- Gunakan pakaian tebal jika datang saat malam hari karena suhu udara di Kayangan Api akan sangat dingin.
Artikel ini ditulis oleh Ardian Dwi Kurnia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)