Air Terjun Pengantin menjadi salah satu destinasi favorit bagi para wisatawan di Ngawi. Air terjun yang menawarkan keindahan alam luar biasa ini berada di Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe.
Gemuruh air yang turun dari ketinggian, percikan yang menyegarkan, serta asrinya lingkungan sekitar membuat suasana di Air Terjun Pengantin sungguh menenangkan.
Lokasi ini dinamai Air Terjun Pengantin karena ada 2 air terjun berdampingan yang terbentuk alami. Letaknya yang sejajar membuat orang-orang menganggapnya seperti pengantin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisata Air Terjun Pengantin Ngawi
Rute ke Lokasi
Untuk tiba di Air Terjun Pengantin aksesnya cukup mudah. Saat di sudah di Ngawi, bergeraklah ke arah Kecamatan Jogorogo.
Kemudian lewati Jalan Raya Ngrambe-Jogorogo dan temukan pertigaan SD Negeri Hargomulyo 2. Kemudian ikuti terus petunjuk jalan menuju lokasi.
Wisatawan harus berjalan kaki jika ingin sampai ke air terjun. Rutenya yang menantang juga akan memacu jiwa petualangan para pengunjung.
Meskipun membuat jantung sedikit berdegup, perjalanan ke titik air terjun menawarkan aneka ragam hayati dan lingkungan alam yang asri. Sehingga lelah di perjalanan terasa sepadan.
Harga Tiket dan Waktu Buka
Tiket masuk di kawasan wisata ini sangat terjangkau. Pengunjung cukup membayar Rp 10.000/orang.
Lokasi wisata ini buka setiap hari. Pengunjung sudah bisa datang pukul 08.00 WIB dan wajib meninggalkan lokasi sebelum pukul 16.30 WIB.
Fasilitas
Harga tiket Rp 10 ribu yang harus dibayar pengunjung itu sudah termasuk sejumlah fasilitas berikut ini.
- Tempat parkir
- Saung
- Mushola
- Toilet
- Spot foto
- Warung makan
- Toko suvenir
Baca juga: 7 Fakta Menarik tentang Ngawi |
Kepercayaan di Air Terjun Pengantin
Masyarakat setempat sudah tidak asing dengan kepercayaan di air terjun ini. Konon, pasangan atau suami istri yang datang ke sini hubungannya akan langgeng.
Kepercayaan ini berkembang karena konon zaman dahulu ada penyiar Islam keturunan Adipati Gendingan bernama Eyang Galiman yang memimpin prosesi pernikahan secara adat.
Sebelum prosesi adat pernikahan Eyang Galiman berpuasa dan mengambil air dari Air Terjun Pengantin. Air itu akan diminumkan kepada kedua mempelai saat prosesi berlangsung.
Berangkat dari hal itu, kepercayaan tersebut masih diyakini hingga saat ini.
Artikel ini ditulis oleh Ardian Dwi Kurnia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dpe/fat)