Kota Pahlawan tak hanya terkenal dengan semangat arek-arek pantang menyerah, namun juga menyimpan pesona sejarah dan budaya yang kental. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi untuk merasakan atmosfer tersebut adalah Kawasan Kota Tua Surabaya.
Berjalan kaki di kawasan ini bagaikan menyusuri lorong waktu, menapaki jejak para pendahulu yang telah mengukir kisah heroik dalam perjuangan kemerdekaan. Bangunan-bangunan bersejarah dengan arsitektur khas Eropa dan Tionghoa masih berdiri kokoh, memancarkan pesona masa lampau.
Apalagi saat ini Pemkot Surabaya sedang gencar melakukan revitalisasi kawasan Kota Tua Surabaya sejak tahun 2023. Revitalisasi ini bertujuan mempercantik sejumlah bangunan bersejarah di kawasan Eropa, salah satu dari empat zona wisata heritage di Kota Lama Surabaya, yang meliputi kawasan Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi, Daya Tarik, dan Fasilitas Kota Tua Surabaya
Berikut sejumlah spot menarik di kawasan Kota Tua Surabaya beserta lokasinya.
1. Museum De Javasche Bank
Museum De Javasche Bank, yang juga dikenal sebagai Museum Bank Indonesia, merupakan salah satu peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh di Surabaya. Didirikan pada tahun 1828, museum ini menyimpan koleksi mata uang lama, benda-benda bersejarah terkait perbankan, dan berbagai artefak menarik lainnya. Berlokasi di Jalan Garuda No 1, Kecamatan Krembangan, museum ini menawarkan wisata edukasi yang gratis bagi para pengunjung.
2. Jembatan Merah
Jembatan Merah, saksi bisu pertempuran heroik arek-arek Suroboyo melawan tentara Inggris, menjadi ikon sejarah yang tak terlupakan. Di sinilah Jenderal AWS Mallaby gugur dalam baku tembak sengit.
Dibangun pada tahun 1809, jembatan ini menghubungkan wilayah timur dan barat Sungai Kali Mas, yang dulunya merupakan pusat area bisnis di Surabaya. Kini, Jembatan Merah menjadi bagian dari kawasan Kota Tua Surabaya yang ramai dikunjungi wisatawan.
3. Kembang Jepun
Kembang Jepun masih berada di kawasan Jembatan Merah. Namun, berbeda dengan suasana heroik Jembatan Merah, Kembang Jepun menghadirkan atmosfer Pecinan yang semarak.
Dihiasi patung naga di gerbang masuk dan lampion yang berjajar sepanjang jalan, kawasan ini menawarkan berbagai spot foto instagramable. Menjelajahi Kembang Jepun seakan membawa detikers ke negeri Tirai Bambu, di mana pengunjung dapat mencicipi kuliner khas Pecinan yang lezat dan berbelanja berbagai souvenir unik.
4. Taman Sejarah
Terletak di Jalan Rajawali, Kecamatan Krembangan, Taman Sejarah menjadi tempat untuk mengenang kembali peristiwa heroik pertempuran 10 November.
Rencananya di sini, pengunjung akan dapat melihat replika mobil Buick 8 yang dikendarai Brigadir Jenderal Mallaby, ornamen papan tulisan "Once And Forever, The Indonesian Republic", dan museum outdoor yang menceritakan secara detail rentetan kejadian sebelum, saat, dan sesudah peristiwa 10 November.
5. Penjara Kalisosok
Penjara Kalisosok, yang dibangun pada tahun 1808 oleh Belanda, menyimpan kisah kelam masa kolonialisme. Dulunya, penjara ini menampung tahanan dari berbagai etnis, termasuk WR Soepratman dan HOS Tjokroaminoto, dua pahlawan nasional Indonesia.
Kini, Penjara Kalisosok menjadi cagar budaya yang terletak di Jalan Penjara, Krembangan Selatan, Surabaya. Bentuk bangunan penjara yang masih terawat dengan baik menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mempelajari sejarah masa penjajahan.
6. Jalan Panggung
Jalan Panggung, yang dulunya merupakan perkampungan Melayu, menawarkan suasana yang berbeda dari kawasan sekitarnya. Jalan ini berada di antara kawasan Ampel dan Kembang Jepun. Di sini, detikers dapat melihat rumah-rumah panggung tradisional yang masih berdiri kokoh.
Bangunan-bangunan di sepanjang jalan dicat berwarna-warni dan dilengkapi dengan lampu jalan yang memberikan nuansa romansa lawas. Jelajahi Jalan Panggung dan rasakan atmosfer khas Pecinan yang kental di tengah hiruk pikuk Kota Surabaya.
7. Museum Hidup Polrestabes Surabaya
Bertempat di kantor Mapolrestabes Surabaya Jalan Sikatan Nomor 1, Museum Hidup Polrestabes Surabaya memamerkan berbagai koleksi bersejarah terkait kepolisian. Di sini, detikers dapat melihat senjata api kuno, seragam kepolisian dari berbagai era, dan benda-benda bersejarah lainnya yang berkaitan dengan perjalanan Polrestabes Surabaya.
Museum ini tidak memungut biaya masuk, sehingga detikers dapat mengunjunginya secara gratis untuk mempelajari sejarah kepolisian di Surabaya.
Rute Kawasan Kota Tua Surabaya
Di Kota Tua Surabaya, ada beberapa paket wisata Walking Tour yang dikelola oleh agen tour and travel serta komunitas lokal, seperti Bersukaria Walk dan Surabaya Walking Tour by Roodebrug.
Bersukaria Walk menyediakan rute yang meliputi Taman Jayengrono, Jembatan Merah, bangunan bersejarah di Jalan Rajawali, Gedung Internatio, Gedung Telkom, Penjara Kalisosok, dan De Javasche Bank.
Di sisi lain, Surabaya Walking Tour by Roodebrug menawarkan rute yang mencakup Taman Jayengrono, Viaduct Ex Halte Trem, Museum Hoofdbureau, bangunan bersejarah di Jalan Jembatan Merah, Jalan Veteran, dan Pos Bloc.
Selain itu, akan ada juga Jeep Tour di kawasan Kota Tua Surabaya sebagai pelengkap Walking Tour. Paket wisata ini direncanakan akan dimulai dari Pos Bloc, salah satu titik menarik di kawasan zona Eropa.
Untuk mencapai kawasan Kota Tua Surabaya, tersedia transportasi umum seperti Suroboyo Bus dan Wira Wiri Suroboyo yang memudahkan wisatawan untuk mencapai titik pusat di Taman Sejarah Surabaya. Dari sini, pengunjung dapat menjelajahi kawasan Kota Tua dengan lebih mudah.
Tips Berkunjung ke Kawasan Kota Tua Surabaya
Adapun sejumlah tips yang bisa detikers lakukan sebelum mengunjungi kawasan Kota Tua Surabaya, berikut rinciannya.
1. Pelajari informasi
Luangkan waktu untuk mempelajari sejarah dan tempat-tempat wisata di Kota Tua Surabaya. Hal ini akan membantu detikers menentukan tempat mana yang ingin dikunjungi dan bagaimana cara mencapainya.
2. Pilih waktu yang tepat
Kota Tua Surabaya ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada akhir pekan dan hari libur. Jika detikers ingin menghindari keramaian, sebaiknya kunjungi pada hari kerja.
3. Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman
Detikers akan banyak berjalan kaki saat menjelajahi Kota Tua Surabaya.
4. Siapkan uang tunai
Beberapa tempat wisata dan pedagang di Kota Tua Surabaya mungkin tidak menerima pembayaran dengan kartu.
5. Bawa kamera
Kota Tua Surabaya menawarkan banyak spot foto yang menarik. Jangan lupa untuk membawa kamera untuk mengabadikan momen-momen berharga.
6. Patuhi peraturan
Selalu patuhi peraturan yang berlaku di setiap tempat wisata.
7. Gunakan transportasi umum
Kota Tua Surabaya mudah diakses dengan transportasi umum, seperti bus, angkot, dan kereta api. Hal ini tentu dapat menghemat pengeluaran saat berlibur.
8. Meminta Bantuan Tour Guide
Jika kebingungan saat berkunjung ke kawasan Kota Tua Surabaya, detikers bisa menggunakan jasa tour guide melalui paket wisata yang ditawarkan di sekitar kawasan Kota Tua Surabaya.
Menjelajahi Kawasan Kota Tua Surabaya adalah perjalanan menyusuri jejak sejarah yang penuh dengan cerita heroik dan warisan budaya yang kaya.
Dengan revitalisasi yang terus berlangsung, kawasan ini semakin menarik untuk dikunjungi. Selamat berpetualang di Kota Tua Surabaya!
Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hil/fat)