Ini Identitas 3 Turis Asing Bromo yang Pamer Pantat Saat Foto di Atas Jip

Ini Identitas 3 Turis Asing Bromo yang Pamer Pantat Saat Foto di Atas Jip

M Rofiq - detikJatim
Kamis, 30 Mei 2024 20:29 WIB
Tiga turis asing di Bromo yang pamer pantat saat foto bareng di atas jip.
Turis asing Bromo yang pamer pantat saat foto bareng di atas jip. (Foto: Istimewa)
Probolinggo -

Tiga turis asing di Bromo yang pamer pantat saat sedang berfoto di atas jip ternyata berasal dari Belanda. Ketiganya kini terancam sanksi adat. Demikian halnya pemilik mobil jip dan tour leader atau pemandu wisata yang mendampingi mereka.

Berdasarkan informasi yang didapatkan detikJatim, satu pria 2 wanita asal Belanda itu masing-masing adalah MJJ, SEM, dan NPJ.

Foto ketika mereka berpose tidak senonoh menurunkan celana memamerkan pantat di depan kamera dengan latar belakang pemandangan Bromo yang cantik itu menyebar setelah sopir jip yang mengantar mereka mengunggah foto itu melalui WhatsApp.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sopir jip yang memotret mereka diketahui bernama Riko, warga Desa Wringinanom, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo dan Dian, warga Desa Ngepung, Kecamatan Sukapura. Sedangkan satu orang lain yang mengunggah foto itu di WhatsApp bernama Pepet, warga asal Desa Ngepung.

Keenam orang ini dianggap bertanggung jawab atas kejadian yang sangat disayangkan oleh warga Suku Tengger. Rencananya, sejumlah tokoh Suku Tengger segera merapatkan pelaksanaan ritual adat imbas tindakan ketiga turis yang pamer pantat tersebut.

ADVERTISEMENT

Ritual ini sekaligus menjadi sanksi adat bagi ketiganya, termasuk supir jip dan pemandu atau tour leader. Rapat yang akan digelar Jumat (31/5) sore itu akan membahas apakah ketiga turis asing itu juga dikenai sanksi ritual adat Suku Tengger atau tidak.

Penerapan sanksi adat berupa ritual terhadap ketiga turis asing yang pamer pantat itu dipertimbangkan mengingat di negara mereka mungkin perilaku demikian saat berfoto bersama adalah hal yang lumrah.

"Sanksi kami tujukan pada yang memfoto dan tour leadernya. Kalau turisnya jadi hubungan antarnegara, ini karena kalau turisnya mungkin hal seperti itu wajar di negaranya. Bisa juga mereka tidak tau adat di sini," kata Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, Kamis (30/5/2024).

Namun, kata Sunaryono, hal seperti itu tidak berlaku bagi pelaku usaha Jeep atau sopir maupun pemandu wisata. Mengingat sopir maupun gaet wisatanya adalah warga Kabupaten Probolinggo yang tentunya tahu dan mengerti adat Tengger.

"Kalau sopir dan guide-nya orang Indonesia, kan harusnya tahu adat ketimuran. Tapi besok sore kami masih rapat. Mungkin besok masih ada pembahasan lagi," katanya.

Simak Video '3 Turis Asing Foto Pamer Pantat di Bromo Diperiksa Polisi':

[Gambas:Video 20detik]



(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads