Wisata religi kerap kali menjadi alternatif liburan bagi sebagian orang. Selain liburan, wisata religi juga bisa menenangkan hati sembari beribadah.
Di Surabaya, ada beberapa destinasi wisata religi yang populer. Tempat-tempat tersebut sering menjadi jujugan masyarakat untuk melakukan ziarah atau sekadar singgah ke masjid unik.
Tertarik untuk mengunjungi destinasi wisata religi bersama orang terdekat? Yuk, simak referensi kawasan wisata religi di Surabaya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Destinasi Wisata Religi di Surabaya
Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Religi di Malang |
1. Masjid Agung Sunan Ampel
Masjid Agung Sunan Ampel menjadi salah satu kawasan wisata religi yang tak pernah sepi pengunjung. Terlebih saat bulan Ramadan, tempat ini bisa didatangi hingga 2.000 orang. Seperti namanya, masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel pada tahun 1421 dengan bantuan Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji.
Sejak tahun 1972, Kawasan Masjid Agung Sunan Ampel ditetapkan menjadi tempat wisata religi oleh Pemkot Surabaya.
Alamat: Jalan Ampel Masjid No.53, Ampel, Kec. Semampir, Surabaya, Jawa Timur 60151
Jam operasional: 24 jam
2. Makam Sunan Ampel
Sunan Ampel adalah salah satu Wali Songo yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Nusantara, khususnya Pulau Jawa.
Makam Sunan Ampel terletak di Kampung Ampel dan menjadi makam yang selalu ramai didatangi peziarah dari berbagai daerah.
Alamat: Jalan Ampel Blumbang No.2 A, Ampel, Semampir, Surabaya, Jawa Timur 60151
Jam operasional: 24 jam
3. Masjid Nasional Al-Akbar
Masjid Nasional Al-Akbar merupakan masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal. Masjid ini mulai dibangun pada 4 Agustus 1995 dan dapat menampung hingga 30.000 jamaah.
Masjid Nasional Al-Akbar memiliki 45 pintu yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, yakni 1945.
Alamat: Jalan Masjid Al-Akbar Timur No.1, Pagesangan, Kec. Jambangan, Surabaya, Jawa Timur 60274
Jam operasional: 24 jam
4. Makam Sunan Bungkul
Komplek pemakaman Bungkul sudah ada sejak zaman Hindu. Sebab, bentuk lengkungan gapura dan pagar pada makam menunjukkan gaya arsitektur Hindu Jawa pada zaman Majapahit.
Ini karena Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul merupakan tokoh penyebar agama Islam di akhir masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Alamat: Taman Bungkul St, Darmo, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur 60291
Jam operasional: 24 jam
5. Masjid Muhammad Cheng Ho
Masjid Muhammad Cheng Ho menjadi masjid pertama yang menggunakan perpaduan nama muslim Tionghoa. Nama ini diambil dari tokoh muslim bernama Cheng Ho.
Ia memiliki perawakan tinggi yang pernah berlayar dari China ke pantai Afrika. Selain itu, masjid ini menjadi simbol perdamaian umat beragama.
Alamat: Jalan Gading No.02, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60272
Jam operasional: 04.00-22.00 WIB
6. Kampung Santri Ndresmo
Konon, istilah ndresmo diambil dari kata nderes yang berarti mengaji dan mo yang artinya lima. K.H. Mas Sayyid Ali Akbar menciptakan kata ini karena saat itu terdapat lima santri yang mengaji secara terus-menerus sepanjang hari.
Alamat: Jalan Sidosermo III No.10A, Sidosermo, Kec. Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur 60239
Jam operasional: 24 jam
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)