8 Wisata Masjid Unik di Jawa Timur Wajib Dikunjungi saat Ramadan

8 Wisata Masjid Unik di Jawa Timur Wajib Dikunjungi saat Ramadan

Najza Namira Putri - detikJatim
Kamis, 21 Mar 2024 14:46 WIB
masjid merah pandaan Pasuruan
Masjid Merah Pandaan Pasuruan (Foto: Icha/detikJatim)
Surabaya -

Wisata religi saat bulan ramadan mempunyai manfaat. Salah satunya menambah ilmu keagamaan dan mendekatkan diri pada Allah SWT.

Wisata religi ini dapat dilakukan dengan berkunjung ke masjid-masjid di Jawa Timur. Di Jawa Timur, ada beberapa masjid unik.

Berikut pemaparan berikut ini:

1. Masjid Merah Moekhlas Sidik

Masjid Moekhlas Sidik atau biasa dikenal dengan Masjid Merah berlokasi di Desa Durensewu, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penamaan Masjid Merah karenakan bangunan masjid didominasi berwarna merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warna merah inilah menjadi keunikan tersendiri pada masjid ini. Dengan warnanya yang merah merona menambah kesan indah karena berada di tengah hamparan sawah

Sebelumnya, Masjid Merah ini diresmikan pada tahun 2019. Layaknya masjid pada umumnya, Masjid Moekhlas Sidik terbagi menjadi tiga bagian, yakni kubah, tubuh masjid, dan halaman. Namun, masjid ini tidak mempunyai Menara.

ADVERTISEMENT

2. Masjid Jami' Imam Baidhowi

Kediri mempunyai masjid mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah, yakni Masjid Jami' Imam Baidhowi. Didirikan Brigjen TNI (Purna) Imam Baidhowi, masjid ini diresmikan pada tahun 2023. Lokasi masjid berlokasi di Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri.

Luas area lahan masjid ini sebesar 3.200 meter persegi, sementara bangunan masjid luasnya 16x32 meter persegi. Sedangkan, untuk bangunan Menara mempunyai tinggi 33 meter.

Ada empat payung konvertibel yang dibangun di sisi depan dan samping Masjid Jami' Imam Baidhowi. Payung yang menjadi unik dari masjid ini karena mirip dengan Masjid Nabawi. Payung ini dibuka mulai pukul 05.30 WIB sampai dengan 16.30 WIB.

3. Masjid Cheng Hoo

Bukan sekadar Masjid Merah, Pasuruan masih memiliki masjid unik lain yakni Masjid Cheng Hoo. Alamat masjid ini di Jalan Raya Kasri No.18, Petung Sari, Petungasri, Kecamatan Pandaan, Pasuruan.

Bentuk bangunan masjid Cheng Hoo cukup unik karena bernuansa khas China. Sementara, Cheng Ho sendiri merupakan pelaut muslim asal China yang berekspedisi sampai ke Nusantara dan Taiwan pada 1405-1433. Selain itu, bangunan Masjid perpaduan tiga arsitektur yaikni Jawa, Arab, dan Tionghoa. Masjid ini mempunyai dua lantai dan atap mirip dengan bangunan pagoda.

Sementara peresmian Masjid Cheng Hoo tepat pada 27 Januari 2008 oleh Bupati Pasuruan pada kala itu. Untuk pertama kalinya pada 30 Mei 2004, peletakan batu dilakukan oleh KH Abdurrahman Wahid.

4. Masjid Namira

Wisata religi Masjid Namira berada di Jalan Kramat Jaya, Sanur, Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan. Masjid ini dibangun tahun 2013 dengan memiliki luas sekitar 2.750 meter persegi.

Yang menjadi keunikan Masjid Namira yakni berkonsep ala Masjidil Haram di Makkah. Hal ini dikarenakan, ada kain Kiswah besar di dinding migrab imam Masjid Namira yang biasanya sebagai kain penutup Ka'bah.

Selain itu, sudut-sudut masjid ini juga dipasang kain kiswah yang berukuran lebih kecil yang mendukung masjid bernuansa ala Masjidil Haram.

masjid namira lamonganMasjid Namira Lamongan/ Foto: Icha

5. Masjid Al-Anwar

Wisata religi lain di Pasuruan yaitu Masjid Agung Al-Anwar. Salah satu masjid yang megah di Pasuruan ini berada di Jl. KH. Wahid Hasyim 202 Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan.

Yang menjadi Ikon Masjid Agung Al-Anwar adalah payung raksasa yang mirip dengan payung di Masjid Nabawi, Madinah. Banyak pengunjung yang melakukan swafoto di area ini. Sementara itu, untuk bangunan masjid sendiri terdiri dari dua lantai.

Masjid Al-Anwar berada jantung kota yakni di kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan. Bangunan masjid ini mempunyai gaya arsitektur yang khas. Ada nuansa Timur Tengah dan ornamen berwarna hijau pada bangunan masjid.

6. Masjid Agung Lamongan

Masih dengan Lamongan, kabupaten ini juga memiliki wisata religi lain yaitu Masjid Agung Lamongan yang berdiri tahun 1908.

Bentuk arsitektur masjid ini bernuansa khas Jawa. Hingga saat ini Masjid ini dipugar menjadi lebih modern. Adanya menara pada kedua sisi masjid menjadi ciri khas tersendiri dan tampak indah ketika malam hari.

7. Masjid Sunan Ampel

Masjid Ampel berada di Jalan Petukangan I, Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya yang didirikan oleh Sunan Ampel tahun 1421. Masjid mempunyai tanah seluas 120 x 180 meter persegi.

Pada perkembangannya kawasan Masjid Agung Sunan Ampel ditetapkan menjadi wisata religi oleh Pemerintah Kota Surabaya tahun 1972.

Ketika Bulan Ramadan, Masjid ini ramai dikunjungi warga. Implikasinya, jumlah pengunjung meningkat dua kali lipat dari hari biasa yang rata-rata sebanyak 2.000 orang. Terutama pada malam tanggal 21, 23, 25, 27, 29 Ramadan, pengunjung semakin banyak sekitar 10-20 ribu orang.

8. Masjid Agung Jami' Malang

Masjid utama di Kota Malang yakni Masjid Agung Jami' berada di Jalan Merdeka Barat No 3 Malang. Masjid ini berada di posisi strategis di pusat kota, tepatnya barat alun-alun Kota Malang.

Secara gaya arsitektur Masjid Agung Jami' berarsitektur Arab dan Jawa. Arsitektur Arab dilihat dari bentuk kubah menara masjid dan konstruksi lengkung sementara arsitektur Jawa tampak dari bentuk atap masjid bangunan lama berbentuk tajug

Semua bagian bangunan Masjid Agung Jami' Malang mulai dari batas suci merupakan sakral. Dengan adanya perbedaan peil lantai, pada bagian lantai bangunan yang sakral berukuran 105 cm dari muka tanah bangunan sekitarnya. Sedangkan bagian tempat imam lebih sakral, dengan peninggian peil lantai.

Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads