Taman Nasional Baluran adalah wilayah konservasi alam yang terletak di Situbondo. Kawasan ini memiliki ekosistem asli dan dikelola melalui sistem zonasi untuk berbagai keperluan.
Dikutip situs resmi Taman Nasional Baluran, taman nasional ini dapat digunakan untuk penelitian, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, mendukung kegiatan budidaya, pariwisata, hingga rekreasi. Taman Nasional Baluran menyuguhkan pengalaman wisata yang unik di tengah keaslian alam liar.
Terletak di ujung timur Pulau Jawa, taman nasional ini menjadi surga bagi para pencinta alam yang ingin merasakan keindahan dan keunikan flora serta fauna khas. Terdapat savana luas, berbagai satwa liar, hingga pesona alam yang bisa dinikmati di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keindahan alam dan satwanya, membuat Taman Nasional Baluran diberi julukan Africa van Java. Bukan tanpa alasan, karena di sini kamu benar-benar bisa menjelajahi alam liar seperti sedang berada di Benua Afrika.
Pesona Alam Liar Taman Nasional Baluran
Lanskap Taman Nasional Baluran sangat alami dan luas. detikers bisa menemukan berbagai tipe ekosistem di sini.
Dikutip laman resmi PPID Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Taman Nasional Baluran memiliki ekosistem dari laut hingga dataran tinggi. MENLHK menyebutkan setidaknya terdapat 715 jenis flora, 28 jenis mamalia, 234 jenis burung, dan 358 jenis ikan yang hidup di taman nasional ini.
Beberapa spot yang bisa dikunjungi di antaranya yaitu Goa Jepang, Savana Bekol, Pantai Bama Baluran, Pantai Bilik Sijie, Pantai Balanan, hingga Pantai Pandeyan.
![]() |
Sejarah Singkat Taman Nasional Baluran
Dikutip laman resmi Pesona Indonesia, pada tahun 1937, seorang pria Belanda bernama A. H. Loedeboer menemukan Taman Nasional Baluran. Sejak penemuan tersebut, pemerintah kolonial Belanda menjadikan wilayah ini sebagai suaka margasatwa.
Pada tahun 1980, Pemerintah Indonesia mengukuhkannya sebagai Taman Nasional. Dengan luas sekitar 25.000 hektare, taman ini terdiri dari hutan dan padang rumput, terletak dekat dengan Gunung Ijen.
Flora dan Fauna Taman Nasional Baluran
Seperti dikutip laman Pesona Indonesia, Taman Nasional Baluran memiliki beragam spesies pohon, termasuk beberapa tanaman khas daerah ini. Tanaman tersebut seperti widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), pilang (Acacia leucophloea), dan masih banyak lainnya.
Selain tanaman, taman nasional ini juga menjadi rumah bagi berbagai mamalia seperti banteng jawa (Bos javanicus), kerbau (Bubalus bubalis), rusa muncak (Muntiacus muntjak), ajag (Cuon alpinus javanicus), macan tutul (Panthera pardus), rusa (Cervus timorensis), kancil (Tragulus javanicus), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).
Terdapat juga spesies burung seperti layang-layang api (Hirundo rustica), kangkareng (Anthracoceros albirotis convexus), ayam hutan merah (Gallus gallus), tuwuk atau tuwur asia (Eudynamys scolopacea), enggang (Buceros rhinoceros), bangau tongtong (Leptoptilos javanicus), dan merak (Pavo muticus).
Harga Tiket Masuk
Berdasarkan informasi di laman resmi Taman Nasional Baluran, harga tiket masuk Taman Nasional Baluran dibedakan menjadi beberapa kategori.
1. Hari Biasa
Pengunjung umum
- Wisatawan dalam negeri: Rp 5.000 per orang
- Wisatawan mancanegara: Rp 150.000 per orang
Rombongan pelajar/mahasiswa (minimal 10 orang)
- Wisatawan dalam negeri: Rp 3.000 per orang
- Wisatawan mancanegara: Rp 100.000 per orang
2. Hari Libur
Pengunjung umum
- Wisatawan dalam negeri: Rp 7.500 per hari
- Wisatawan mancanegara: Rp 225.000 per hari
Rombongan pelajar/mahasiswa (minimal 10 orang)
- Wisatawan dalam negeri: Rp 4.500 per hari
- Wisatawan mancanegara: Rp 150.000
Itulah sekilas informasi bagi kamu yang ingin berlibur dan menikmati alam liar Taman Nasional Baluran. Perlu diingat untuk tetap menaati peraturan yang ada di taman nasional, karena statusnya sebagai kawasan konservasi alam.
Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)