Seorang bule asal Prancis nyaris menjadi korban pelecehan saat kamping di Seruni Point, Bromo, Problinggo. Bule itu kemudian mengunggah apa yang dialaminya ke medsos dan viral.
Kades Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Sunaryono membenarkan kisah yang diceritakan korban di medsosnya.
"Kejadian pada tanggal 5 Januari 2024 malam, sekitar pukul 23.00 WIB," ujar Sunaryono kepada detikJatim, Selasa (13/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunaryono menceritakan sosok pelaku. Ia menyebut pelaku merupakan warganya. Pelaku sendiri merupakan ojek kuda Bromo, namun saat itu ia kebetulan naik sepeda motor.
Beberapa jam setelah kejadian, pihaknya sempat memberikan penginapan gratis kepada korban. Ini sebagai bentuk untuk memberi rasa aman pada korban.
Lalu sekitar pukul 23.00 WIB, pihaknya langsung mempertemukan korban dan pelaku. Di hadapan sejumlah pihak, dilakukan mediasi atas kasus ini.
"Dari pelaku dan juga turisnya sudah dimediasi di kantor desa, sampai kita gunakan jasa penerjemah dengan melibatkan semua pihak," kata Sunaryono.
Sunaryono menyebut, mediasi ini menghasilkan perdamaian antara korban dengan pelaku.
"Intinya, dari turis ini tidak ada tuntutan dan selesai, sudah saling memaafkan," imbuh Sunaryono.
Dalam mediasi, pelaku menyebut tidak sampai ada sentuhan fisik pada korban. Hal ini juga dibenarkan korban.
Sementara pelaku, lanjut Sunaryono, sudah dibina oleh anggota Koramil setempat. Pembinaan dilakukan baik secara fisik maupun mentalnya agar ia tak lagi melakukan percobaan pelecehan kepada siapapun.
"Dari si turis juga mengaku kalau tidak ada sentuhan fisik. Kejadiannya itu di Seruni Point, bukan di Bukit King Kong, karena sebelumnya sama pelaku ini dikasih tahu kalau malam-malam jangan di Bukit King Kong sendirian. Pelaku ojek kuda, tapi saat itu kebetulan naik sepeda motor," beber Sunaryono.
Atas kejadian ini, Pemkab Probolinggo menyampaikan penyesalan dan meminta maaf. Meski tak ada sentuhan, namun apa yang diperbuat pelaku sudah ada niatan ke arah pelecehan yang membuat korban merasa tidak nyaman.
"Atas kejadian ini, kami mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo meminta maaf kepada wisatawan dan khususnya kepada korban. Semoga kejadian ini tidak terulang dan kami sangat menyesali kejadian ini," pungkas Mantan Camat Krejengan ini saat ditemui di ruangannya.
(abq/iwd)