Semester I 2023, Khofifah Beberkan Kunjungan Wisnus di Jatim 116,702 Juta

Semester I 2023, Khofifah Beberkan Kunjungan Wisnus di Jatim 116,702 Juta

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 01 Nov 2023 14:41 WIB
Gubernur Khofifah
Gubernur Khofifah/Foto: Istimewa (Dok Pemprov Jatim)
Surabaya -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus berupaya menggenjot jumlah wisatawan ke Jatim. Pada Semester I Tahun 2023, pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Jatim mencapai 116.702.646.

"Alhamdulilah, dari data BPS, angka ini cukup membanggakan karena merupakan yang tertinggi di Indonesia. Semoga lewat berbagai upaya yang kita lakukan akan mempercepat pencapaian target kunjungan wisnus ke Jatim," kata Khofifah saat gelaran East Java Tourism Award (EJTA) 2023, Rabu (1/11/2023).

Khofifah mengungkap pemerintah pusat menargetkan pergerakan kunjungan wisatawan nusantara ke Jatim sebanyak 238 juta. Menurutnya, semakin banyak wisatawan yang datang, maka akan meningkatkan geliat perekonomian di Jatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi kunjungan wisatawan akan memberikan multiplier effect pada banyak hal, seperti akomodasi yakni penginapan/hotel, persewaan kendaraan atau transportasi publik, sampai usaha makanan dan minuman.

Pemprov Jatim, jelas dia, terus melakukan berbagai upaya menarik wisatawan ke Jatim. Mulai pengembangan infrastruktur dan aksesibilitas baik darat, laut, dan udara. Serta peningkatan fasilitas kepariwisataan seperti hadirnya hotel dan restoran bersertifikasi dan berstandar tinggi, serta peningkatan atraksi wisata.

ADVERTISEMENT

Atraksi yang dimaksud bisa dalam bentuk penambahan daya tarik wisata. Berdasarkan data Disbudpar Jatim, Jatim memiliki 1.368 daya tarik wisata dan 596 Desa Wisata pada tahun 2023. Tak hanya itu, pada (27/8) lalu, 8 Desa Wisata di Jatim mendapatkan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kemenparekraf dari 75 desa di seluruh Indonesia.

Angka tersebut merupakan yang terbanyak. Bahkan salah satu desa wisata yaitu Desa Wisata Ketapanrame di Kabupaten Mojokerto berhasil meraih Desa Wisata terbaik pada gelaran ADWI tersebut.

"Seminggu lalu saya ke sana dan bertanya pada sebagian warga yang merupakan ibu-ibu apakah mereka punya saham di Desa Wisata Ketapanrame, dan mereka menjawab iya. Mereka punya saham rata-rata Rp. 10 juta dengan kontrak tanda tangan untuk 15 tahun. Setiap bulan mereka mendapat antara 15-20% dari sahamnya," urainya.

"Kenapa 15 tahun, kalau nanti ada proses pergantian kepala desa supaya ada saham yang tetap bisa menggerakkan seluruh wisata di sana," imbuhnya.

Tidak hanya itu, ia juga mencontohkan Desa Wisata lainnya seperti Desa Wisata Pujon Kidul yang sudah memiliki tenaga kerja sekitar 1.800 orang. Serta Desa Wisata Setigi Gresik yang bisa memberikan beasiswa S1 dari sumber pendapatannya.

"Artinya, pengembangan desa wisata di Jatim sesungguhnya bisa menjadi sumber bagaimana penyejahteraan masyarakat, peningkatan pendidikan masyarakat, serta kemandirian masyarakat secara bertahap. Itulah yang kita sebut Dewi Cemara atau Desa Wisata Cerdas Mandiri Sejahtera, rakyatnya cerdas mandiri dan sejahtera," katanya.

Selain dalam bentuk daya tarik wisata, terang Khofifah, upaya lain yang dilakukan Pemprov Jatim untuk menarik pengunjung adalah melalui pelaksanaan event kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Berdasarkan data per 1 september 2023 terdapat 810 event kebudayaan dan parekraf di Jatim.

Bahkan, terdapat 8 event di Jatim yang masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023. Dimana dua dari 8 event tersebut merupakan 10 event terbaik nasional. Angka tersebut merupakan yang tertinggi se-Indonesia.

Khofifah juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah bersama-sama, bersinergi dan berkolaborasi memajukan sektor pariwisata di Jatim. Mulai dari tingkat desa dan kelurahan, Bupati/Walikota, private sector dan pihak-pihak lainnya.

"Terimakasih Lurah, Kepala Desa, Bupati/Walikota, Provate Sector yang telah memberikan dedikasinya. Tolong dijaga sebagai kekuatan struktural dan kultural. Kenapa struktural karena harus dijaga oleh pemerintah daerah. Kemudian kultural kita harus menghargai ada peninggalan sejarah luar biasa yang dimiliki oleh Indonesia," pungkasnya.




(faa/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads