2 Sungai di Surabaya yang Terkenal Angker

2 Sungai di Surabaya yang Terkenal Angker

Neshka Rizkita - detikJatim
Kamis, 12 Okt 2023 14:27 WIB
Pintu Air Jagir
Pintu Air Jagir/Foto: Instagram Surabaya Patata
Surabaya - Di tengah gemerlap kota, ada beberapa sungai yang terkenal angker di Surabaya. Banyak cerita mistis yang berkembang dan dipercaya masyarakat setempat.

Penasaran sungai mana saja yang memiliki cerita angker yang bikin merinding? Berikut sungai di Surabaya yang terkenal angker.


Sungai yang Terkenal Angker di Surabaya:

1. Sungai Tambak Wedi

Aktivis lingkungan dari Muhammadiyah Pecinta Alam Semesta (Mupalas) membentangkan poster saat menggelar aksi teatrikal memperingati Hari Air Sedunia di sekitar muara Sungai Tambak Wedi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/3/2021) Muara Sungai Tambak Wedi/ Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim/rwa.

Sungai Tambak Wedi adalah sungai kecil yang mengalir di Surabaya. Banyak cerita-cerita mistis berkembang di kalangan masyarakat setempat.

Salah satu kisah yang paling sering didengar adalah tentang penampakan hantu. Makhluk astral disebut-sebut sering muncul di dekat jembatan di sepanjang aliran sungai.

Beberapa orang juga percaya bahwa sungai ini merupakan tempat peristirahatan para roh yang belum tenang. Tak heran jika Sungai Tambak Wedi terkenal angker.


2. Kali Jagir

penemuan 2 jenazah di kali jagirKali Jagir/ Foto: Setiadarman Wisnu

Kali Jagir merupakan anak Sungai Kalimas. Ini merupakan sungai buatan pada zaman kolonial Belanda yang mengalir ke arah timur. Sungai ini bermuara di Selat Madura dan berfungsi sebagai pengendali banjir.

Di Kali Jagir terdapat pintu air peninggalan Belanda yang sampai saat ini masih dipergunakan untuk pengaturan debit air Sungai Kalimas. Banyak cerita mistis beredar tentang pintu air Jagir.

Sungai ini memakan korban berkali-kali. Peristiwa itu kerap disangkut-pautkan dengan tumbal untuk kerajaan siluman buaya putih.

Itulah beberapa sungai angker yang ada di Surabaya. Apakah detikers sering melewatinya?

Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(irb/sun)


Hide Ads