Exhibit baru ini telah menghabiskan biaya sebesar kurang lebih Rp 600 juta rupiah, dengan luas area sekitar 200 meter persegi.
"Exhibit ini memperlihatkan tampilan dari 3 perspektif berbeda yaitu bagian atas exhibit (kanopi), bagian bawah exhibit, serta tampilan kolam kaca sehingga pengunjung dapat melihat penampakan satwa ketika di dalam air," ujar Manager Marketing and PR Jawa Timur Park Group, Titik S. Ariyanto kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).
Menurut Titik, bagian paling menarik dari exhibit baru ini adalah pengunjung bisa masuk dan berinteraksi langsung dengan satwa Squirrel Monkey. Di dalam exhibit akan dipandu oleh keeper dan zoo educator dalam kelompok kecil maksimal 10 orang.
"Desain exhibit ini terinspirasi dari legenda maya temple yang mana akan ada edukasi mengenai suku maya dari hutan Amazon," tuturnya.
Salah satu satwa yang berada dalam exhibit baru yaitu Brazilian Tapir telah melahirkan 1 ekor anak dengan kondisi sehat dari indukan betina yang berasal dari Maharani Zoo serta indukan jantan dari Jihlava Zoo, Ceko. Saat ini indukan betina beserta anaknya masih berada di dalam nahok untuk mendapat perawatan khusus.
Saat ini Brazilian Tapir di Indonesia hanya terdapat di Batu Secret Zoo dan Maharani Zoo. Selain Brazilian Tapir, satwa Batu Secret Zoo Jawa Timur Park 2 yaitu pygmy marmoset juga baru saja melahirkan 2 ekor anakan dalam kondisi sehat.
"Pada proyek selanjutnya akan ada pembuatan exhibit baru untuk katak langka Jawa Timur pada lorong ular yang memiliki konsep exhibit berupa Terrarium yang mana pada proyek ini Batu Secret Zoo akan bekerja sama dalam pembuatannya bersama dengan Universitas Brawijaya. Selain itu exhibit Mouflon dan Baboon pada area savanna juga akan dilakukan pembangunan exhibit baru untuk satwa Red Panda pada proyek selanjutnya," jelas Titik.
Titik menambahkan, Batu Secret Zoo terus berkomitmen dalam konservasi satwa serta pengembangan exhibit menjadi lebih baik lagi sehingga dapat menarik para pengunjung dan menjadi tempat yang nyaman untuk satwa-satwa.
(mua/fat)