Museum Mpu Purwa di Malang bisa menjadi salah satu tempat liburan dan study tour (tur belajar) untuk pelajar. Museum Mpu Purwa terletak di Perumahan Griya Shanta, Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang.
Lokasi museum sangat strategis karena berada di salah satu jalan besar utama Kota Malang. Museum Mpu Purwa juga berdekatan dengan Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Malang Town Square, Jalan Ijen, Kota Batu, dan lain-lainnya.
Jam buka museum setiap hari Selasa-Sabtu pukul 08.30-15.00 WIB, kecuali Jumat pukul 08.30-14.00 WIB, dan Senin tutup. Biaya masuk gratis, hanya perlu scan barcode di meja depan sebagai tanda mengisi buku tamu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Museum Mpu Purwa Malang
Museum Mpu Purwa baru diresmikan pada 14 Juli 2018 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu Muhadjir Effendy. Sejarah pembangunan Museum Mpu Purwa Malang berawal dari terbengkalainya benda-benda bersejarah di Kota Malang.
Saat itu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Malang untuk menyimpan benda-benda bersejarah di gedung DPU. Kemudian dikumpulkan dan disimpan di bekas gedung SDN Mojolangu 2 Malang.
Hingga akhirnya dinas terkait bekerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan (BPCB) untuk mengevakuasi benda-benda bersejarah di sekitar Kota Malang pada akhir tahun 1999 hingga 2002.
Dan, pada 2003 didirikan Balai Penyelamatan Cagar Budaya, yang beroperasi secara resmi pada 2 Mei 2004. Wali Kota Malang Peni Suparto meresmikan Museum Mpu Purwa pertama kali dengan nama Balai Penyelamatan Benda Purbakala Mpu Purwa.
Museum ini juga dibangun untuk menjadi percontohan penyimpanan arca di museum-museum Jawa Timur. Nama Museum Mpu Purwa diambil dari nama tokoh pendeta Buddha,Mpu Purwa yaitu ayah Ken Dedes yang nasihat-nasihatnya selalu dipatuhi masyarakat Jawa Kuno.
Koleksi Museum Mpu Purwa Malang
Terdapat 136 koleksi benda bersejarah yang disimpan di Museum Mpu Purwa Malang. Dan, arca menjadi koleksi yang paling terkenal. Terdapat lima koleksi arca kerajaan, yaitu Kerajaan Kanjuruhan, Singhasari, Majapahit, Kediri, dan Mataram Kuno.
Salah satu koleksi paling istimewa yaitu Ara Ganesha Tikus, yang disebut satu-satunya di Indonesia dan tidak ada di museum lain. Selain arca, ada beberapa lukisan yang dipajang di dinding museum. Seperti lukisan semi pahat di dinding museum bagian luar menceritakan tentang Kerajaan Singosari.
Museum Mpu Purwa Malang terdiri dari dua lantai, di mana lantai pertama berisi arca-arca, teks Sumpah Palapa Gajah Mada, informasi mengenai Candi Badut, Situs Karuman, Batu Kenong, dan lain-lain.
Sedangkan, lantai dua sebelah kiri ada banyak diorama-diorama yang mengisahkan pertempuran Ganter, pertempuran Kerajaan Majapahit, serta masih banyak lagi. Sebelah kanan ada arca-arca dan patung bersejarah. Ada juga diorama patung Kerajaan Kanjuruhan yang menceritakan Raja Gajayana memberikan restu kepada Uttejena, si penerus takhta.
Fasilitas di Museum Mpu Purwa juga tergolong lengkap, ada AC di setiap ruangan, lampu penerangan cukup terang untuk membaca papan informasi benda bersejarah tersebut. Tempat parkir nyaman dengan kanopi untuk sepeda motor.
Itulah informasi mengenai Museum Mpu Purwa. Semoga informasi ini bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A'ini, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)