Bagi pecinta tanaman hias tidak ada salahnya mencoba datang ke Kota Batu. Selain memiliki beragam obyek wisata alam maupun buatan, Kota Batu juga mempunyai mal bunga yang ada di Desa Sidomulyo.
Mal bunga ini merupakan sentra penjualan tanaman hias yang tengah berdiri sejak bulan Juni tahun 2021. Ratusan jenis tanaman hias bisa ditemukan di Mal bunga Sidomulyo tersebut.
Mulai dari cemara, mawar, anggrek hingga krisan bisa dengan mudah didapat. Konsumen dan wisatawan yang datang ke mal bunga ini juga bisa berdiskusi dengan petani secara langsung seputar perawatan tanaman hias.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi mal bunga yang luas dengan pemandangan indah pegunungan bisa menjadi pilihan tepat untuk bersantai maupun jalan-jalan.
![]() |
Untuk harga tanaman hias di mal bunga Sidomulyo juga cukup beragam. Mulai dari belasan ribu hingga ratusan ribu tergantung dari jenis dan ukuran tanaman yang dipilih.
Awal Terbentuknya Mal Bunga Sidomulyo
Kepala BUMDES Sidomulyo Dwi Lili Indayani mengatakan konsep mal bunga ini sebenarnya dibuat sebagai rebranding pasar bunga di Sidomulyo. Dengan harapan agar masyarakat bisa melirik dan datang langsung ke lokasi untuk berburu bunga atau tanaman hias.
"Memang sebelum ada mal bunga itu, Desa Sidomulyo dikenal menjadi produsen bunga dan tanaman hias. Cuman yang membeli di sini itu kebanyakan distributor," ujarnya kepada detikJatim, Selasa (1/8/2023).
"Dari situ, kita buat konsep mal bunga untuk promosi budi daya bunga dan tanaman hias di Desa Sidomulyo, serta membuat para petani bisa menjual langsung ke konsumen tidak hanya bergantung pada distributor," sambungnya.
Warga Desa Sidomulyo sendiri memang dikenal sebagai tempat budi daya bunga dan tanaman hias terbesar di Kota Batu. Sekitar 80 persen warganya mengantungkan hidup dari hasil penjualan budi daya bunga dan tanaman hias sejak tahun 1980-an hingga sekarang.
Di mal bunga sendiri ada 9 kelompok tani tanaman hias yang tergabung. Masing-masing kelompok memliki jumlah anggota yang bermacam-macam. Diperkirakan ada kurang lebih 900 petani yang tergabung.
Sementara salah satu Ketua Kelompok Tani Gelora Bunga Roni Sintiu mengatakan untuk kunjungan warga atau wisatawan sendiri memang mengalami peningkatan karena munculnya mal bunga.
"Kalau tamu mungkin ada tambahan karena mereka penasaran. Ada juga wisatawan yang datang, mereka sering datang untuk foto-foto atau edukasi terkait budidaya tanaman hias," ungkap Roni.
Roni sendiri menyampaikan di mal bunga ada 9 kelompok tani tanaman hias yang tergabung. Masing-masing kelompok memiliki jumlah anggota yang bermacam mulai dari puluhan hingga ratusan orang.
"Jadi paling sedikit aja itu dalam 1 kelompok ada 30 orang. Lah ditempat saya Gelora Bunga ada 200 orang. Ya cukup banyak petani yang ada di dalam 9 kelompok itu. Bisa perkiraan nyampai 900 an orang," tandasnya.
(dpe/iwd)