.webp)
Ramainya wisatawan yang jalan-jalan ke Tretes tidak berbanding lurus dengan tingkat hunian vila yang ada di kawasan dingin ini. Hal itu diungkap sejumlah joki atau makelar vila.
Joki vila yang menyebut namanya Wawan (31) mengatakan, banyak wisatawan menggunakan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat yang hilir-mudik. Namun mereka sekadar jalan-jalan atau menikmati kopi di kafe yang tersebar di kawasan Prigen. Hingga Minggu (2/7/2023) siang, ia baru dapat satu tamu.
"Kalau melihat lalu lintasnya ramai, tapi dari tamu-tamu yang saya tawari mereka cuma mau ngopi ke kafe. Biasanya pukul 13.00 WIB saya sudah dapat empat tamu, tapi sekarang baru satu tamu," kata Wawan.
Joki vila lain, Firman (24) mengatakan, karena tamu sepi, ia mengaku belum mengisi bahan bakar kendaraan yang yang digunakan untuk menjoki.
"Bahan bakar sampai mau habis buat ngejar tamu tapi belum dapat tamu yang mau ke vila," aku Firman sembari membuka tangki bahan bakar motornya.
Diakui Wawan dan Firman, banyaknya joki vila yang mangkal saat libur panjang kali juga mempengaruhi penghasilan. Pada libur akhir pekan sebelumnya, mereka bisa menggaet tamu di atas tiga di waktu yang sama.
Pekerjaan joki vila sebenarnya tidak sebanding dengan risikonya. Namun, pada waktu-waktu tertentu seperti libur akhir pekan dan libur bersama, pekerjaan ini banyak dilakoni.
Pekerjaan mereka menawarkan jasa vila kepada tamu yang melintas dengan cara mengejar mereka. Bila tamu berminat, mereka baru berhenti dan bertransaksi.
Hal itu selain membahayakan keselamatan joki vila, tentunya berisiko bagi calon tamu atau pengunjung.
(hil/iwd)
