Dua lokasi di Jalan Lintas Selatan (JLS) Pacitan menjadi tempat pas untuk ngabuburit. Tak hanya suasana senja yang memesona, satu di antara titik itu juga menjadi ajang jualan beragam produk kuliner. Tak heran, tiap menjelang maghrib kawasan pedestrian penuh sesak.
Dua tempat yang dimaksud adalah jembatan dan perempatan JLS. Pantauan detikJatim, meski ada larangan parkir, namun cukup banyak warga yang memilih Jembatan JLS sebagai tempat ngabuburit. Kendaraan yang berhenti umumnya sepeda motor.
Menantikan azan maghrib sembari menikmati atmosfer pesisir menjadi sensasi tersendiri. Ini seperti diungkapkan Pratama, warga setempat. Dirinya datang bersama beberapa rekannya sesama anggota klub motor. Tak hanya nongkrong, mereka juga saling berbagi pengalaman merawat motor jadul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesempatan ngumpul teman-teman ya kalau pas gini aja. Selebihnya sibuk sama kerjaan masing-masing," ujarnya, Rabu (12/4/2023).
Seorang warga lain mengaku bernama Bambang sengaja berhenti di atas jembatan JLS usai menempuh perjalanan dari Kecamatan Tulakan. Sebelum melanjutkan rute menuju rumahnya di Kecamatan Pringkuku, dirinya memilih beristirahat sebentar sembari menunggu buka puasa.
Baginya, rehat di tempat itu tak hanya melepas lelah namun juga jadi sarana healing. Dapat dimaklumi karena kawasan sekitar merupakan paduan aneka elemen lukisan alam. Mulai hamparan sawah, sungai yang mengalirkan air ke Samudera Hindia, hingga gugusan pegunungan.
![]() |
"20 sampai 30 menit cukup lah. Habis itu buka puasa sekalian salat magrib, lalu melanjutkan perjalanan," tuturnya.
Hanya terpaut 200 meter arah barat jembatan, suasana riuh mulai tampak sejak habis asar. Kawasan yang disebut Perempatan JLS tersebut memang menjadi magnet bagi banyak orang, terutama saat menjelang buka puasa. Aneka makanan dan jajanan pun tersedia.
Para penjual menjajakan dagangan di atas gerobak maupun kios semi permanen yang berada di kanan kiri jalan. Pembeli pun lalu lalang memilih varian makanan atau minuman yang akan dibeli. Beberapa pedagang bahkan menyediakan tikar dan meja khusus bagi yang ini makan di tempat.
"Ini ngajak jalan-jalan anak wedok (perempuan), pingin beli jajan untuk buka," kata Pian, warga Lingkungan Barehan yang tiba dengan bersepeda motor bersama putrinya.
![]() |
Banyaknya warga yang datang tak ayal menimbulkan kepadatan. Itu terutama terjadi di sekitar perempatan. Aparat kepolisian pun diterjunkan menertibkan lalu lintas. Sedikitnya 5 orang polisi berseragam tampak berjaga di sekitar lokasi.
"Jadi memang tiap hari terutama jam-jam padat kita lakukan pengaturan lalu lintas. Apalagi ini jalan nasional yang cukup ramai," ujar Bripka Handri Widi Antoko, anggota Sat Lantas Polres Pacitan.
"Yang penting semuanya kita imbau hati-hati, saling jaga keselamatan diri sendiri dan orang lain," pesan Handri.
(hil/fat)