Acara KenDuren Wonosalam, Jombang digelar besok. Acara yang digelar setiap tahun ini selalu meriah. Bakal ada ribuan orang yang datang untuk berebut durian gratis! Tetapi, tahu nggak sih bagaimana asal-usul dan makna nama KenDuren Wonosalam ini? Simak penjelasannya.
Seperti tahun lalu, puncak acara KenDuren tahun ini akan digelar di lapangan olahraga Desa/Kecamatan Wonosalam. Panitia tengah menyiapkan gunungan setinggi kurang lebih 8 meter berisi durian lokal yang jumlahnya sesuai tahun.
Tidak hanya gunungan durian, tapi juga ada 9 tumpeng atau gunungan berisi hasil bumi dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam yang akan digelar di acara KenDuren Wonosalam. Semua gunungan itu akan menjadi rebutan ribuan pengunjung yang datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KenDuren itu wujud rasa syukur warga Wonosalam karena panen duriannya melimpah. Sehingga ingin membagikan kepada masyarakat secara gratis," kata Ketua Panitia KenDuren Wonosalam 2023, Sujiadi kepada detikJatim, Sabtu (4/3/2023).
Ia menjelaskan bahwa KenDuren pertama kali digelar pada 2012. Penggagasnya para petani durian, para kepala desa, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kecamatan Wonosalam.
Gelaran perdana KenDuren Wonosalam itu murni menggunakan durian sumbangan dari para petani. Setiap desa menyumbangkan 300 buah durian untuk event tersebut.
"Karena antusias masyarakat tinggi, kami usulkan menjadi eventt Kabupaten. Sehingga mulai 2013 distimulasi biaya dari pemkab. Tidak sepenuhnya, masih tetap ada sumbangsih dari petani," ujarnya.
Panen raya durian di Kecamatan Wonosalam dimulai Desember. Puncaknya biasa terjadi Februari. Nah, KenDuren sengaja digelar Maret setelah puncak panen raya untuk melindungi omzet para petani maupun pedagang durian.
"Puncak panen raya Februari. Karena biasanya setelah KenDuren, pembeli sepi. Sehingga digelar ketika durian sudah habis, yakni Maret," kata Sujiadi.
![]() |
KenDuren sempat vakum 2 tahun karena Pandemi COVID-19. Tahun ini, puncak acara akan tetap digelar di lapangan olahraga Kecamatan Wonosalam besok, yakni pada Minggu (5/3/2023).
Gunungan berisi 2.023 durian khas Wonosalam, serta 9 gunungan hasil bumi disediakan panitia untuk para pengunjung. Menurut Sujiadi, event ini sekaligus untuk lebih memopulerkan durian khas Wonosalam.
"Manfaatnya dirasakan para petani, pedagang durian, pedagang makanan dan minuman, juga wisata menggeliat karena banyak orang menginap sejak H-1," katanya.
Koordinator Seksi Acara KenDuren Wonosalam 2023 Kukuh Irijanto (64) berupaya meluruskan kekeliruan arti KenDuren yang jamak terjadi di masyarakat tentang makna KenDuren.
Selama ini KenDuren dipahami sebagai akronim dari 'kenduri durian'. Padahal, sejak pertama kali digelar pada 2012, KenDuren merupakan akronim dari 'Kegiatan Ekonomi Nyata Terkait Duren (durian)'.
"KenDuren wujud syukur masyarakat setelah panen raya, itu rohnya. Awal iuran masyarakat, tahun 2013 mulai didanai pemerintah," terangnya.
Maret ini, menurut Kukuh menjadi momen yang tepat untuk KenDuren. Sebab, para petani durian di Wonosalam sudah melalui puncak panen raya.
"Memang usulan dari pedagang durian, mereka usul KenDuren Maret saja, supaya Februari durian mereka laku mahal. Kalau KenDuren duluan, penjualan mereka anjlok," katanya.
Rebutan durian juga sengaja digelar siang hari agar para pedagang makanan dan minuman ikut merasakan berkah KenDuren.
"Kan banyak pedagang dadakan. Kalau pagi selesai, dagangan mereka tak laku karena pengunjung belum lapar. Makanya rebutan durian itu siang supaya mereka mampir ke warung," kata Kukuh.
(dpe/iwd)