.webp)
Minimnya hotel bintang 5 di Kota Batu ternyata cukup berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan kelas atas. PHRI Kota Batu mengaku sejauh ini belum bisa mengakomodir seluruh permintaan ruangan VVIP.
Kepala PHRI Kota Batu Sujud Hariadi mengatakan, meski Kota Batu merupakan kota wisata, di sini hanya tersedia dua hotel bintang 5. Hotel-hotel itu dinilai belum bisa mengakomodir kebutuhan ruangan VVIP secara keseluruhan.
"(Dua hotel bintang 5) Belum mencukupi, karena kalau ada event skala nasional di Malang Raya, banyak kebutuhan untuk ruangan VVIP di Kota Batu," ujar Sujud, Minggu (26/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika diperkirakan Sujud, idealnya agar bisa mengakomodir kunjungan dengan permintaan ruangan VVIP, perlu ditambah dua hotel bintang 5 di Kota Batu. Tentu masing-masing hotel setidaknya memiliki kapasitas sekitar 100 ruangan.
"Cuma itu kan perkiraan. Kalau untuk pastinya saya masih kurang yakin. Tapi yang pasti untuk ruangan VVIP yang ada saat ini belum bisa mengakomodir permintaan secara keseluruhan," kata Sujud.
Terhitung, sampai saat ini hotel yang tergabung di PHRI Kota Batu ada sebanyak 60 hotel. Hotel-hotel anggota PHRI Kota Batu itu terdiri dari hotel melati hingga hotel bintang 5.
Sujud sendiri juga sempat menyinggung soal Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai yang menginstruksikan untuk menghentikan izin pembangunan hotel melati hingga bintang 3 sementara. Menurutnya, kebijakan itu bukan menjadi masalah selama bintang 5 mendapat izin.
"Penghentian izin hotel melati sampai bintang 3. Itu tidak masalah karena sangat baik untuk iklim persaingan hotel bintang 3 ke bawah. Tapi kita masih berharap diperbolehkan untuk hotel bintang 5. Karena fasilitas untuk high class customer itu masih kurang," tandasnya.
(hil/dte)
