Belum Punya Kendaraan Wisata, Kota Batu Masih Bertahan dengan Dokar

Belum Punya Kendaraan Wisata, Kota Batu Masih Bertahan dengan Dokar

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 24 Feb 2023 21:50 WIB
dokar di kota batu
Dokar di Alun-Alun Kota Batu (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

Pemerintah Kota (Pemkot) Batu tak memungkiri bahwa kendaraan wisata menjadi salah satu fasilitas yang perlu dimiliki untuk menambah daya tarik bagi wisatawan. Layaknya Pemkot Malang yang memiliki kendaraan wisata bus Malang City Tour (Macito).

Sejauh ini, untuk menarik minat wisatawan, Pemkot Batu hanya bisa mengandalkan dokar wisata yang berkeliling di sekitaran Alun-alun Kota Batu. Tapi, dokar wisata memiliki keterbatasan pada jumlah penumpang dan cakupan area keliling yang bisa ditempuh.

"Kita ini masih terus belajar untuk bagaimana mengembangkan potensi wisata dan semuanya termasuk transportasi wisata untuk menjadi daya tarik wisata," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu Arief As Siddiq kepada detikJatim, Jumat (24/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira di Kota Malang (Macito) itu sangat bagus dan dapat dikembangkan di Kota Batu. Sejauh ini, kita sendiri sudah mendorong dengan menyediakan fasilitas dokar wisata, kita menyediakan untuk wisatawan bisa naik dokar secara gratis setiap hari," sambungnya.

Arief menyampaikan, minat wisatawan untuk menaiki dokar wisata sendiri dinilai juga cukup tinggi. Dari 10 dokar yang disiapkan di Alun-alun Kota Batu, bisa mengangkut sekitar 200 hingga 300 wisatawan dalam satu hari tanpa dipungut biaya.

ADVERTISEMENT

"Kita sediakan 10 dokar wisata yang bisa mengangkut penumpang secara gratis. Ya antusias wisatawan juga cukup tinggi. Biasanya sejak pagi sampai sore itu ada sekitar 200 sampai 300 wisatawan yang diangkut untuk keliling di sekitar Alun-alun Kota Batu," terangnya.

Meski telah memiliki dokar wisata, Arief menganggap Kota Batu masih tetap memerlukan kendaraan wisata semacam Macito. Khususnya untuk memfasilitasi wisatawan yang akan berjalan-jalan menuju desa wisata sekaligus promosi.

"Kendaraan wisata itu diperlukan, terutama untuk mengakses desa-desa wisata. Kalau di tengah kota sudah padat dan harapan kami (kendaraan wisata) untuk mengakses desa-desa wisata. Ini menjadi suatu masukan untuk memberikan layanan lebih bagus lagi," ucap dia.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengaku telah memikirkan rencana pengadaan kendaraan wisata. Tapi, sejauh ini masih perlu menuntaskan beberapa kendala teknis.

Seperti penyediaan tempat parkir, rest area, terminal tipe C serta infrastruktur penunjang kendaraan wisata lainnya. Aries pun menargetkan rencana kendaraan wisata ini baru bisa terealisasi di Kota Batu satu atau dua tahun mendatang.

"Kalau semua infrastrukturnya belum lengkap nanti malah akan timbul masalah baru. Tetap kita usahakan (agar bisa segera memiliki kendaraan wisata). Targetnya (pengadaan kendaraan wisata) 1 hingga 2 tahun ke depan," tandasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads