Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan festival mangrove ke-4 akan digelar di Pantai Cengkrong, Trenggalek. Berbagai agenda akan dihelat untuk mendukung pencanangan zero emission.
"Maret ini kita akan menjalankan festival mangrove ke-4 kita pusatkan di sini. Se-Jawa 48 persen hutan mangrove ada di Jawa Timur," kata Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau hutan konservasi mangrove Pantai Cengkrong, Jumat (17/2/2023).
Menurutnya festival tersebut merupakan salah satu upaya nyata untuk mendukung terwujudnya pencanangan zero emission pada 2060. Pihkanya mengklaim upaya pelestarian dan konservasi mangrove telah dilakukan secara rutin di kawasan pesisir selatan maupun utara Jawa Timur, mulai penanaman, pelestarian hingga pemanfaatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penanaman dan perawatan sudah kita lakukan dengan sinergitas yang cukup bagus, maka kita memulailah festival mangrove. Jadi kalau festival mangrove ya menanam, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove," ujarnya.
![]() |
Menurutnya selain menjadi penahan abrasi air laut hutan mangrove juga bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat sekitarnya. Sebab buah mangrove dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis produk.
"Di sini tadi saya tanya hilirisasinya sudah ada sirup mangrove, kemudian kue-kuean. Jadi fungsi ekonominya akan bisa dirasakan," jelasnya.
Khofifah menyebut pelestarian tanaman bakau tersebut akan memiliki dua dampak positif yakni ekologi dan ekonomi. Dari sisi ekologi dapat menanggulangi dampak abrasi hingga sumber oksigen, sedangkan sisi ekonomi bisa menjadi bahan aneka produk maupun menjadi kawasan wisata.
Mantan menteri sosial ini menyebut kawasan hutan mangrove di Jawa Timur mencapai 1.800 hektare. Dari luasan tersebut terdapat sekitar 7 juta pohon.
"Per hektare kira-kira 3.300 pohon, jadi kira-kira 7 juta pohon mangrove di Jawa Timur. Itu setara dengan 48 persen hutan mangrove di Jawa," imbuhnya.
(dpe/fat)