Yuk Libur Nataru Kunjungi Wisata Edukasi Museum Kereta Api Bondowoso

Yuk Libur Nataru Kunjungi Wisata Edukasi Museum Kereta Api Bondowoso

Chuk S Widarsha - detikJatim
Rabu, 28 Des 2022 08:58 WIB
museum kereta api bondowoso
Museum Kereta Api Bondowoso (Foto: Chuk S Widarsha)
Bondowoso -

Ada 5 museum kereta api di Indonesia. Salah satunya ada di Bondowoso, yang saat ini dijadikan destinasi wisata sejarah atau heritage. Museum kereta api ini cocok untuk wisata edukasi khususnya di libur Nataru.

Selain di Bondowoso, ada 4 museum kereta api lainnya. Yakni di Sawahlunto Sumatera Barat, Ambarawa Jawa Tengah, Bandung, serta Jakarta.

Museum Kereta Api Bondowoso berada di bekas stasiun kereta api Bondowoso yang sudah tak beroperasi sejak tahun 2005 silam. Karena itulah stasiun tersebut kini disulap menjadi museum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

museum kereta api bondowosoReplika gerbong maut yang menjadi koleksi Museum Kereta Api Bondowoso (Foto: Chuk S Widarsha)

Di museum ini dipajang alat-alat yang dulu pernah digunakan, untuk menunjang operasional kereta api. Alat-alat tersebut merupakan peninggalan zaman lalu.

Alat tersebut masih asli. Hal itu terlihat dari bentuknya yang sudah mulai tampak berkarat, serta keropos dimakan usia.

ADVERTISEMENT

Alat itu antara lain semboyan 40. Alat ini berupa tongkat rambu berwarna hijau berbentuk lingkaran berdiameter sekitar 20 cm pada ujungnya.

Semboyan 40 biasanya diberikan oleh Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) pada kondektur maupun masinis kereta api. Yakni dengan mengangkat tinggi-tinggi benda berbentuk tongkat itu.

Semboyan 40 merupakan isyarat bahwa kereta api sudah boleh berangkat. Semboyan ini biasanya diikuti Semboyan 41, yakni peluit panjang satu kali yang ditiupkan oleh kondektur.

Lalu dijawab oleh masinis dengan Semboyan 35 atau suara seruling panjang lokomotif. Maka, berangkatlah kereta api.

Menariknya lagi, di museum ini masih tersimpan alat Semboyan 40 yang merupakan peninggalan zaman Belanda. Karena alat ini bukan berbahan logam seperti saat ini. Melainkan hanya terbuat dari anyaman bambu dan berpenopang kayu.

museum kereta api bondowosoSemboyan 40 yang menjadi koleksi Museum Kereta Api Bondowoso (Foto: Chuk S Widarsha)

Tak hanya itu. Di rel yang ada di Selasar stasiun juga ditempatkan sebuah gerbong. Gerbong ini merupakan replika gerbong pengangkut tahanan hingga puluhan orang yang meninggal pada era perang kemerdekaan. Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Gerbong Maut.

Stasiun kereta api Bondowoso dibangun Belanda pada tahun 1897. Dimulai dari Kalisat, Jember, hingga ke Panarukan, Situbondo. Belanda membangun rel kereta api untuk mengangkut hasil bumi seperti kopi, tembakau, beras, serta beberapa komoditas lainnya untuk dikirim ke negara Eropa melalui pelabuhan Surabaya.

Dalam perkembangannya, stasiun ini berfungsi sebagai moda transportasi umum untuk jurusan Kalisat-Jember. Stasiun ini ditutup pengoperasiannya pada tahun 2004. Kemudian dijadikan museum kereta api hingga kini.

"Museum ini bertujuan untuk memberi edukasi pada anak-anak tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia," jelas Humas Daops IX Jember, Azhar Zaki Asjari, kepada detikJatim, Rabu (28/12/2022).

Menurut Azhar, alat-alat di museum ini masih asli semua. Didapatkan dari beberapa stasiun sekitar yang kebetulan masih menyimpannya.

"Di museum sejarah kereta api ini menampilkan koleksi benda-benda bersejarah yang digunakan untuk mengoperasikan kereta api sejak zaman Belanda. Alat itu masih asli," pungkas Azhar.




(iwd/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads