Asal-usul Nama Candi Tikus Mojokerto dan Info Lengkap Wisatanya

Asal-usul Nama Candi Tikus Mojokerto dan Info Lengkap Wisatanya

Rina Fuji Astuti - detikJatim
Senin, 14 Nov 2022 20:01 WIB
Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim melakukan kegiatan evaluasi pemugaran di situs Candi Tikus di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Rabu (1/7/2020). Kegiatan ini sebagai upaya untuk mengumpulkan data yang meliputi data teknis keterawatan atau konservasi, lingkungan, dan aspek pemanfaatan sehingga mengetahui perkembangan yang terjadi pada Candi Tikus setelah pemugaran terakhir pada 1984-1985. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/aww.
Candi Tikus/Foto: ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF
Mojokerto -

Di Mojokerto banyak peninggalan bersejarah dari Kerajaan Majapahit. Ada museum hingga berbagai candi.

Candi Tikus merupakan salah satu candi yang populer di Trowulan, Mojokerto. Candi ini berada di Dukuh Dinuk, Desa Temon.

Sejarah Penemuan Candi Tikus

Candi Tikus sempat terkubur dalam tanah. Lalu ditemukan kembali pada 1914. Penggalian dilakukan berdasarkan laporan Bupati Mojokerto, R A A Kromojoyo Adinegoro tentang ditemukannya miniatur candi di pekuburan rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada 1984-1985. Nama 'tikus' hanya sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, tempat candi tersebut ditemukan merupakan sarang tikus.

Diperkirakan candi ini dibangun antara abad 13 sampai 14. Miniatur menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu. Soal kapan dan siapa yang membangun candi itu belum ada informasi tertulis.

ADVERTISEMENT

Dilihat dari bentuknya, ada petirtaan atau kolam di sekitar candi. Sehingga mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeolog, mengenai fungsinya.

Sebagian pakar berpendapat, candi ini merupakan petirtaan, tempat mandi keluarga raja. Namun sebagian pakar lainnya berpendapat, bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk Trowulan.

Namun menaranya memunculkan dugaan, candi ini juga berfungsi sebagai tempat pemujaan. Menara yang terletak di tengah bangunan dikelilingi 8 menara sejenis yang berukuran lebih kecil. Di sekeliling dinding kaki bangunan berjajar 17 pancuran berbentuk bunga teratai dan makara.

Hal lain yang menarik ialah adanya dua jenis batu bata dengan ukuran yang berbeda, yang digunakan dalam pembangunan candi. Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar, yang ditutup dengan susunan bata merah yang berukuran lebih kecil.

Pancuran air yang terdapat di candi ini pun ada dua jenis. Yang terbuat dari bata dan yang terbuat dari batu andesit.

Harga Tiket Masuk

Harga tiket masuk terbilang terjangkau yaitu Rp 3.000/orang. Anda bisa berwisata sambil belajar sejarah. Pengunjung juga bisa mengambil foto di beberapa area candi.

Jam operasional

Jika ingin berwisata ke candi Tikus, Anda bisa datang pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Fasilitas yang ada di Candi Tikus

  • Area parkir
  • Pusat informasi
  • Loket masuk
  • Toilet
  • Tempat ibadah
  • Rumah makan
  • Spot foto
  • Tempat duduk dan gazebo
  • Pusat cenderamata

Sederet wisata yang dekat dengan Candi Tikus:

  • Candi Bajang Ratu berjarak 750 meter dari Candi Tikus
  • Museum Trowulan berjarak 3,5 kilometer dari Candi Tikus
  • Candi Brahu berjarak 5,6 kilometer dari Candi Tikus
  • Pendopo Agung berjarak 3 kilometer dari Candi Tikus
  • Candi Kedaton (Sumur Upas) berjarak 3,7 kilometer dari Candi Tikus



(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads