Salah satu gunung yang sering menjadi tujuan para pendaki adalah Gunung Lawu. Tinggi Gunung Lawu sekitar 3.265 meter di atas permukaan laut.
Gunung yang terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah itu memiliki pesona yang indah. Namun, Gunung Lawu juga lekat dengan hal-hal mistis.
Sehingga ada sejumlah pantangan yang harus diperhatikan oleh para pendaki, saat naik menuju puncak Gunung Lawu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mitos di Gunung Lawu: Pasar Setan |
Berikut sejumlah pantangan saat mendaki Gunung Lawu:
1. Jangan memiliki niat buruk
Pendaki tidak boleh memiliki niat buruk saat mendaki Gunung Lawu. Sebab, Gunung Lawu masih sering digunakan untuk kegiatan spiritual.
Larangan memiliki niat buruk tak hanya berlaku di Gunung Lawu. Melainkan di seluruh aktivitas, hendaknya dimulai dengan niat baik.
Selain itu, pendaki juga tidak diperkenankan fokus pada ambisi sampai ke puncak Gunung Lawu. Karena puncak Gunung Lawu hanya bonus pendakian. Cukup menikmati perjalanan pendakian sambil menata niat yang baik.
2. Jangan bercanda berlebihan
Gunung Lawu memiliki aura mistis yang sangat tinggi. Jadi, pendaki dilarang bercanda secara berlebihan sebagai bentuk penghormatan. Jika bercanda secara berlebihan, pendaki dikhawatirkan kehilangan konsentrasi sehingga tersesat atau tertinggal rombongan.
Larangan ini berhubungan dengan etika atau sopan santun. Pendaki hendaknya tetap menjaga sikap dan perilaku di tempat baru.
3. Jangan mengeluh
Pendaki juga dilarang mengeluh saat mendaki Gunung Lawu. Jika lelah atau kedinginan, pendaki bisa langsung istirahat sejenak dan menghangatkan badan tanpa harus mengeluh. Apapun yang dirasakan selama pendakian, usahakan agar selalu menjaga perkataan.
Sebab, ucapan dapat menjadi doa. Misalnya, jika mengeluh kepanasan atau kelelahan, pendaki justru akan merasa semakin panas dan semakin lelah. Nikmati perjalanan dan simpan semua keluhan di dalam hati.
4. Jangan buang sampah sembarangan
Tak hanya di Gunung Lawu, pendaki juga dilarang membuah sampah sembarangan di gunung lain. Sampah yang berserakan hanya akan merusak pemandangan. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan alam sangat penting.
Selalu biasakan membawa plastik sampah di dalam tas. Dengan begitu, pendaki tetap bisa menjaga kebersihan alam. Buang sampah di tempat khusus sampah.
5. Perhatikan pakaian yang dikenakan
Selain menjaga perilaku dan perkataan, pendaki juga perlu memperhatikan pakaian yang digunakan. Pendaki tidak boleh mengenakan pakaian maupun atribut dengan motif mrutu sewu dan berwarna hijau.
Itu dikarenakan motif mrutu sewu dan warna hijau akan terlihat samar saat berada di antara pepohonan. Jika terpisah dari rombongan, maka akan susah ditemukan. Selain itu, warna hijau juga sering dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul.
Demikian informasi terkait sejumlah pantangan yang perlu diperhatikan saat mendaki Gunung Lawu. Meski tidak tertulis, tetap patuhi pantangan-pantangan tersebut guna menghindari hal buruk yang tidak diinginkan.
(sun/bdh)