Banyuwangi pun tak pelit dengan ilmu, beberapa pejabat pemerintah daerah dan pusat pun belajar dan melakukan study tiru, dalam upaya peningkatan ekonomi berbasis sektor pariwisata.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, dalam Njagong Bareng detikJatim yang disiarkan live IG, Jumat malam (14/10).
"Kami tidak berpuas diri. Kami tetap belajar seperti sejak kami memutuskan sektor pariwisata sebagai basis penggerak ekonomi masyarakat," ujar Bupati Ipuk.
Ipuk bercerita sebelum memutuskan memilih sektor pariwisata, Banyuwangi belajar kepada daerah yang lebih dahulu maju sektor pariwisatanya. Salah satunya adalah Banyuwangi belajar dari Bali.
"Kita tahu Bali adalah kunjungan wisata dunia. Makanya kita belajar ke sana," tambahnya.
Konsep pun dipelajari dengan detail. Tak hanya belajar tentang kemajuan sektor pariwisata, namun juga kendala dan kelemahan konsep dan kebijakan daerah lain.
"Belajar tidak ada batasnya. Banyuwangi menjadi seperti ini karena belajar. Baik itu bagaimana menggaet wisatawan, hingga yang kegagalan daerah itu mengemas wisata," katanya.
"Jadi kekurangan pun kita pelajari juga. Inilah akhirnya wisata Banyuwangi terus berbenah. Jadi kami tidak puas diri, terus kita lakukan pembenahan baik Festival maupun destinasi wisata," tambahnya.
Tak hanya destinasi wisata, atraksi seni dan olahraga pun juga dipelajari dari daerah lain. Bahkan tah hanya di Indonesia. Banyuwangi pun belajar dari luar negeri.
"Salah satunya kita belajar tentang sport tourism di Tour de Langkawi di Malaysia. Pembangunan bandara ke Thailand di Koh Samui, hingga berbagai ide dari luar negeri. Dan hasilnya Bandara Banyuwangi yang berkonsep Green Airport meraih penghargaan The 2022 Aga Khan Award for Architecture (AKAA)," bebernya.
Dari keberhasilan tersebut, tambah Ipuk, Banyuwangi kemudian menciptakan wisata edukasi study tiru bagi keberhasilan Banyuwangi. Berbondong-bondong pejabat publik, hingga kepala daerah dan staf datang ke Banyuwangi.
"Dari wisata edukasi itu, kita siapkan MICE di Banyuwangi. Sehingga mereka (pejabat daerah dan pusat) datang ke Banyuwangi, yang menikmati adalah hotel, destinasi wisata dan UMKM. Mereka bisa langsung berbicara dengan mereka yang terlibat langsung dalam sektor pariwisata," tegasnya.
Berbagai kerjasama pun tetap dilakukan oleh Banyuwangi. Ini dilakukan Banyuwangi sebagai wujud bergandengan tangan dalam memajukan daerah, institusi dan Kementrian di pusat.
"Tentu ini akan mempermudah Banyuwangi dalam pengembangan sektor apapun. Tak hanya pariwisata namun juga banyak hal," pungkasnya.
(dpe/iwd)