Gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Timur dengan ketinggian mencapai 3.339 mdpl. Gunung ini berada di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan.
Ada 3 jalur pendakian yang biasa digunakan untuk sampai puncak Gunung Arjuno. Yakni via Lawang, Tretes, dan Batu.
Untuk mencapai puncak Gunung Arjuno, para pendaki akan melewati Alas Lali Jiwo atau dalam bahasa Indonesia berarti Hutan Lupa Jiwa. Alas Lali Jiwo merupakan sebuah hutan cemara yang rimbun dan hijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut situs sejarah Belanda Java Post, nama Lali Jiwo berasal dari nama sebuah pondok persinggahan yaitu Pondok Lalie-Djiwo. Pondok persinggahan milik Duncan de Clonie MacLennan itu berada jauh dari peradaban di lereng Gunung Arjuno.
Seiring berjalannya waktu, hutan di sekitar Pondok Lalie-Djiwo dinamakan Alas Lali Jiwo. Dulu, Alas Lali Jiwo terkenal akan keindahan alamnya. Namun kini diselimuti cerita misteri.
Konon, para pendaki yang melintas atau berada di Alas Lali Jiwo bisa mengalami lupa diri. Terlebih, bagi mereka yang memiliki niat jahat atau melanggar sejumlah pantangan di Alas Lali Jiwo.
Berikut beberapa pantangan yang perlu dihindari saat berada di Alas Lali Jiwo:
- Bersikap sombong
- Memakai pakaian berwarna merah
- Mendaki dengan kelompok berjumlah ganjil
- Merusak situs peninggalan yang ada di kawasan Alas Lali Jiwo
- Berbicara kasar
- Suka mengeluh
Kasus pendaki hilang di Alas Lali Jiwo pernah terjadi beberapa kali. Pada Juli 2022, pelari marathon asal Jakarta yang bernama Yurbianto Basri sempat hilang di Gunung Arjuno.
Saat proses pencarian, Tim SAR menemukan tanda SOS yang diduga dari korban, tepat di atas pos 4 pendakian Gunung Arjuno via Lawang di kawasan Alas Lali Jiwo.
Pada Maret 2022, M Naam Kurniawan juga dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Arjuno. Semuanya bermula ketika Naam tersesat di Alas Lali Jiwo.
Naam merasa berputar melewati jalur yang sama. Namun tak kunjung menemukan jalan keluar.
Saat mencari jalan keluar dalam kondisi kelelahan, Naam sempat terjatuh di jurang. Beruntung banyak ilalang di sana, sehingga Naam tidak cedera.
Kemudian, Naam mulai berjalan hingga menemukan aliran air. Naam lantas ditolong oleh warga setempat.
Pada 2019, seorang pendaki gunung bernama Faiqus Syamsi asal Surabaya juga hilang di Gunung Arjuno. Lalu Tim SAR menemukan jenazah Faiqus tinggal kerangka saja.
Saat proses pencarian Faiqus, Tim Sar juga menemukan seorang pendaki lain yang tersesat di Alas Lali Jiwo via Cemoro Sewu Gunung Arjuno. Namun, pendaki yang diketahui bernama Roy itu kelihatan tak wajar.
Roy berbicara melantur dan tidak mau diajak turun. Atau tidak nyambung. Akhirnya, Roy pun dijemput oleh keluarganya di pos pendakian Gunung Arjuno.
Nah, detikers yang hendak mendaki Gunung Arjuno dengan melewati Alas Lali Jiwo sebaiknya tidak melanggar pantangan-pantangan yang ada. Jangan lupa juga untuk tetap berhati-hati ya!
(sun/iwd)