PVMBG merilis status Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, siaga level III. Dengan begitu aktivitas dalam radius 5 KM dari puncak Gunung Semeru dilarang.
Berdasarkan laporan per 6 jam Magma Indonesia Selasa (9/8/2022) mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, cuaca di Gunung Semeru dengan status level III berawan hingga mendung. Angin lemah ke utara dengan suhu udara mencapai 22 sampai 23 derajat celcius.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru selaku pengelola menyatakan, jalur pendakian ke Gunung Semeru hingga kini masih ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendakian Semeru sampai saat ini masih ditutup. Antisipasi adanya kunjungan menerobos ke jalur pendakian Semeru adalah Kita antisipasi dengan mobilisasi personel untuk pengamanan di pintu masuk dan titik rawan jalur pendakian," tegas Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS),SyarifHidayat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (9/8/2022).
Dari pengamatan visual gunung api tertutup kabut sehingga asap kawah tak teramati. Sementara dari pengamatan kegempaan terjadi 17 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-20 mm, dan lama gempa 50-85 detik.
Tiga gempa embusan dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 35-60 detik. Dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 20-32 mm, S-P 11-20 detik dan lama gempa 80-98 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan:
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
(fat/fat)