Pendakian Ditutup, Upacara Pengibaran Merah Putih di Semeru Ditiadakan

Pendakian Ditutup, Upacara Pengibaran Merah Putih di Semeru Ditiadakan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 09 Agu 2022 12:39 WIB
gunung Semeru mengeluarkana awan panas guguran sejauh 5 kilometer
Gunung Semeru (Foto file: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Malang -

Tradisi pendaki melakukan upacara pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Semeru tahun 2022 ditiadakan. Itu disebabkan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut dalam status level III atau siaga.

"Pendakian di Gunung Semeru masih ditutup karena statusnya level III," tegas Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Syarif Hidayat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (9/8/2022).

Selama ini, puncak Gunung Semeru selalu menjadi idola para pendaki untuk menggelar upacara HUT Kemerdekaan RI tiap tanggal 17 Agustus. Momen paling dinanti pendaki yang biasanya mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Semeru. Karena status Gunung Semeru level III, peringatan HUT ke-77 RI dilarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendakian Semeru sampai saat ini masih ditutup. Antisipasi adanya kunjungan menerobos ke jalur pendakian Semeru adalah Kita antisipasi dengan mobilisasi personel untuk pengamanan di pintu masuk dan titik rawan jalur pendakian," tegas Syarif.

Berdasarkan laporan per 6 jam Magma Indonesia Selasa (9/8/2022) mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, cuaca di Gunung Semeru dengan status level III berawan hingga mendung. Angin lemah ke utara dengan suhu udara mencapai 22 sampai 23 derajat celcius.

ADVERTISEMENT

Dari pengamatan visual gunung api tertutup kabut sehingga asap kawah tak teramati. Sementara dari pengamatan kegempaan terjadi 17 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-20 mm, dan lama gempa 50-85 detik.

Tiga gempa hembusan dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 35-60 detik. Dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 20-32 mm, S-P 11-20 detik dan lama gempa 80-98 detik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan:
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.




(fat/fat)


Hide Ads