5 Fakta Gunung Penanggungan yang Sering Disebut Miniatur Semeru

5 Fakta Gunung Penanggungan yang Sering Disebut Miniatur Semeru

Rina Fuji Astuti - detikJatim
Senin, 04 Jul 2022 16:44 WIB
5 Fakta Gunung Penanggungan yang Sering Disebut Miniatur Semeru
Gunung Penanggungan (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Gunung Penanggungan kerap disebut miniatur Gunung Semeru. Gunung ini selalu ramai menjadi jujugan para pendaki. Gunung ini memiliki medan yang bersahabat dengan pendaki pemula.

Dilihat dari segi bentuk, memang Gunung Penanggungan dan Semeru memiliki kemiripan. Kedua gunung ini memiliki bentuk kerucut dan berpasir di puncaknya. Beberapa orang pun menyebut Gunung Penanggungan merupakan 'adik' dari Gunung Semeru.

Bedanya, Gunung Semeru menjadi gunung tertinggi di Pulau Jawa. Sedangkan Gunung Penanggungan memiliki ketinggian 1.653 mdpl ini, yang cocok menjadi pilihan pendaki pemula.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang, pendaki pemula sebaiknya menjajal medan yang bersahabat di Gunung Penanggungan. Namun, meski disebut bersahabat, pendaki tetap harus menjaga fisik agar tetap prima untuk mencapai puncak Gunung Penanggungan.

Berikut 5 fakta dari Gunung Penanggungan:

Lokasi Gunung Penanggungan ini berada di Kabupaten Mojokerto (sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur). Gunung Penanggungan berdekatan dengan gunung-gunung terkenal di Jatim.

Gunung lainnya yang tampak berjajar dengan gunung Penanggungan, yakni Gunung Arjuno, Gunung Welirang, dan rentetan pegunungan di sampingnya.

Gunung Penanggungan juga kerap disebut Gunung Pawitra. Penyebutan ini bukan tanpa alasan. Karena tak jarang, kabut putih menyelimuti area puncak Gunung Penanggungan. Hal ini kerap dirasakan beberapa pendaki saat menuju puncak.

Untuk itu, puncak gunung ini disebut Puncak Gunung Pawitra. Selain karena puncaknya kerap diselimuti kabut, sebutan ini juga erat kaitannya dengan Kerajaan Majapahit.

Seperti beberapa gunung lain di Indonesia, Gunung Penanggungan dapat ditempuh melewati 5 rute yang berdekatan. Salah satunya, jalur Tamiajeng (Trawas). Jalur ini yang paling popular dan paling sering ditempuh para pendaki.

Ada juga jalur Jalatunda yang merupakan jalur yang erat dengan patung dan ornamen candi. Jalur lainnya yakni jalur Ngoro, jalur Betro, dan jalur Kedungudi. Hal ini memudahkan pendaki jika ingin mendaki dari titik terdekat.

Lelah mendaki Gunung Penanggungan akan terbayar lunas saat sampai di puncak. Di Puncak Pawitra, pendaki akan disuguhkan pemandangan yang memanjakan mata.

Di sini, para pendaki biasanya berfoto dengan berlatarkan Gunung Welirang-Arjuna. Kedua gunung tersebut tampak megah. Pemandangan akan terlihat lebih jelas saat cuaca cerah dan tidak berkabut. Meski cuaca terkadang sulit diprediksi, namun jangan lupa siapkan kamera dan pose terbaik ya!

Gunung Penanggungan erat kaitannya dengan Kerajaan Majapahit. Di sini banyak ditemukan situs purbakala di lereng gunung. Dalam penelitian yang dilakukan oleh UTC (Ubaya Training Center) pada tahun 2015, menemukan dua jalur kuno hingga puncak gunung dengan lebar 1,5 meter hingga 2 meter. Penemuan tersebut diyakini bahwa orang pada zaman dahulu menggunakan jalur tersebut.

Demikian 5 fakta Gunung Penanggungan. Semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat yang berencana mendaki ke Gunung Penanggungan.



Hide Ads