Wajah Masa Depan Wisata Kalimas, Tak Sekadar Susur Sungai

Wajah Masa Depan Wisata Kalimas, Tak Sekadar Susur Sungai

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 04 Jun 2022 09:37 WIB
Wajah Baru Wisata Malam Kalimas Surabaya
Wisata Malam di Kalimas Surabaya. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya - Tak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk menikmati wisata sungai. Kini masyarakat Surabaya bisa menikmati wisata Kalimas Surabaya. Pemkot Surabaya telah melakukan sejumlah hal agar Kalimas Surabaya layaknya wisata sungai di Thailand atau Singapura, tetapi dengan gaya yang khas Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebutkan, Wisata Sungai Kalimas kini semakin cantik di malam hari. Para penumpang yang menyusuri sungai dengan perahu bisa menikmati indahnya ribuan lampu di sepanjang sungai, juga spot foto dengan latar belakang pemandangan bangunan tinggi.

Start wisata air ini akan dimulai dari Monkasel hingga ke Siola. Kemudian dari PDAM Jagir hingga ke Barata Jaya. Saat melaju di atas perahu, pengunjung bisa menikmati pemandangan gedung tinggi dengan latar belakang bangunan tinggi seperti Hotel One Icon dan bangunan Tunjungan Plaza.

"Ada patung Suroboyo yang ada air mancurnya. Setiap bawah jembatan juga sudah kami cat warna warni dan dikasi lampu sorot. Pas perahu melewati jembatan akan ada kesan yang berbeda. Lalu taman di sepanjang sungai itu juga akan menambah daya tariknya," kata Eri Cahyadi, Selasa (31/5/2022).

Tidak hanya menyusuri Sungai, Pemkot Surabaya juga ingin warga yang menikmati Wisata Air Kalimas Surabaya juga menikmati kulineran di pinggir kali. Sejumlah sentra wisata kuliner (SWK) sudah dipercantik dan siap disinggahi perahu.

Karena Taman Prestasi cukup panjang, Eri juga telah meminta jajarannya menjadikan sebagian taman itu menjadi Taman Lampion. Ada ribuan lampion yang menyala dan menambah semarak pemandangan malam yang memanjakan mata.

Sebagaimana destinasi wisata lainnya, Pemkot Surabaya melalui perintah Eri Cahyadi tidak lupa menyiapkan sentra buah tangan atau sentra oleh-oleh di sepanjang sungai. Para seniman dan pedagang lukisan atau souvenir dikerahkan untuk meramaikan destinasi wisata baru itu.

"Jadi, ketika perahu lewat, mereka akan lihat lukisan, kemudian mampir. Spot-spotnya juga ada untuk orang menjual hasil seninya," ujarnya.

Eri Cahyadi telah menggagas konsep Wisata air Surabaya dengan mengadaptasi apa yang ada di Thailand atau di Venesia, Italia dengan gaya dan versi yang khas Kota Pahlawan. Sehingga, masyarakat tak perlu jauh-jauh lagi ke luar negeri untuk menikmati wisata seperti di dua negara itu.

Wajah Baru Wisata Malam Kalimas SurabayaWajah Baru Wisata Malam Kalimas Surabaya. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)

"Kalau ini hampir sama seperti Thailand, terus kaya di Singapore, juga seperti Venesia. Tapi ini ciri khas sendiri Surabaya. Tidak seperti Thailand, Singapore, Malaysia, tapi kita buat sendiri. Indonesia. Surabaya terutama. Kita ini punya tempat yang sangat luar biasa. Ada Kalimas, bisa dibuat wisata dan transportasi. Tidak usah ke luar negeri, cukup ke Surabaya saja," jelasnya.

Tak puas dengan melakukan sejumlah hal yang sudah disebutkan di atas, Eri juga akan menambah permainan lampu yang akan memanjakan setiap warga yang sedang menyusuri Kalimas.

"Kalau sudah perjalanan wisata perahu, maka kami akan melihat permainan-permainan lampu yang ada di sepanjang sungai ini. Lalu ada orang bernyanyi, penampilan seni, itu di sini semua bakal ada. Warga bisa berwisata sampai pukul 22.00 WIB pada hari biasa dan sampai 23.00 WIB di akhir pekan," katanya.

Kalau sudah mempersilakan warga, berarti dibutuhkan lebih banyak perahu untuk menyusuri Kalimas. Eri juga menyadari itu. Karena itu ia akan menambah jumlah armada kapal di Kalimas dengan bantuan CSR perusahaan yang masuk ke Pemkot Surabaya. Namun ia mengaku belum bisa memastikan berapa besaran dan jumlah armada perahu yang bisa disediakan Pemkot Surabaya.

Saat ini, Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya juga terus memutakhirkan penghitungan durasi waktu berwisata bagi setiap pengunjung. DKKORP untuk sementara ini memperkirakan, pengunjung akan berhenti dan turun di setiap spot foto setidaknya selama 15 menit.

Ya, Eri ingin pengunjung tidak hanya naik perahu menyusuri Kalimas, tetapi juga berhenti di spot-spot baru yang telah disediakan Pemkot Surabaya. Karena itulah ia menargetkan penghitungan durasi pemberhentian untuk setiap spot yang tersedia bagi setiap pengunjung sudah tuntas sebelum Wisata Air Surabaya itu dibuka malam nanti.

"Untuk Monkasel dan Siola targetnya tanggal 27 Mei. Wisata malam," katanya.

Mengenai pengondisian air sungai Kalimas sehingga aman menjadi destinasi wisata, Pemkot Surabaya telah bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Ketika musim kemarau tiba, Pemkot Surabaya menginginkan agar pintu air di Kalimas dibuka. Sedangkan pada saat musim penghujan pintu air bisa ditutup.

Kedua pihak sudah menyepakati, untuk menjalankan perahu di Wisata Air Surabaya itu, ketinggian elevasi air harus dipertahankan sehingga arus air cukup tenang. Oleh karena itu, saat membuka pintu air dari Petekan, kemudian mengurangi atau membuang air, harus disertai dengan koordinasi yang lebih intensif.

"Alhamdulilah BPWS malah memberikan support, bahkan ingin membentuk seperti permainan di salah satu titik nanti. Semoga bisa berjalan dan bisa selesai semua di akhir tahun," ujarnya.


(dpe/dte)


Hide Ads