Bila menyebut Malang, pasti tak lepas dari Buah Apel. Ada masa saat Apel mencapai puncak keemasan dan membawa banyak manfaat bagi masyarakat hingga rasa manisnya 'berangsur-angsur pudar'.
Peneliti Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Sutopo mengatakan, apel di Malang Raya pernah mencapai masa keemasan pada sekitar 1970-an silam.
"Di masa keemasan, Apel Malang sampai bisa ekspor ke luar negeri. Tapi saat krisis moneter, semua langsung jatuh. Karena petani tak mampu membeli pestisida, karena impor dengan harga jual tinggi," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang disampaikan Sutopo, produksi apel kian menurun hingga puncaknya ketika terjadi krisis moneter di Indonesia antara 1997-1998 silam. Kala itu petani tak mampu membeli pupuk dan pestisida untuk menanam apel.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sejumlah wilayah di Kabupaten Malang yang menjadi sentra produsen Apel. Antara lain di wilayah Poncokusumo, Tumpang, Jabung, Pujon, Karangploso, dan Kota Batu.
Peneliti Balitjestro Kementerian Pertanian Sutopo membenarkan itu. Sentra produksi apel terbesar di Malang Raya ada di Kota Batu dan Poncokusumo. Terutama untuk jenis Apel Manalagi.
"Sentra apel itu, ya, Batu dan Poncokusumo. Apelnya, Apel Manalagi. Sekarang produktivitasnya menurun. Selain dulu krismon, sekarang banyak petani yang beralih ke tanaman lain yang lebih menjanjikan keuntungan," katanya.
Berdasarkan data BPS, Produksi apel di wilayah Kota Batu sendiri jumlahnya terus menurun sejak 2018-2020 lalu. Tadinya 545.320 kwintal pada 2018, turun menjadi 505.254 kwintal pada 2019, lalu merosot menjadi 231.764 kwintal pada 2020.
Apakah itu berarti Buah Apel di Kota Apel akan berangsur-angsur hilang sebagaimana mulanya, ketika apel belum ada di Malang Raya? Tapi faktanya, luas lahan pertanian Apel di Malang Raya masih cukup luas.
Berdasarkan data BPS juga, luasan lahan apel di Poncokusumo masih 1.821.370 meter persegi hingga 2021 lalu. Di Tumpang masih ada 227.304 meter persegi, lalu di Jabung masih ada 132.300 meter persegi. Lainnya di Karangploso ada lahan 132.300 meter persegi, juga di kawasan Pujon masih ada lahan apel seluas 24.900 meter persegi.
(dpe/iwd)