BBKSDA Jatim Sebut Blue Flame Bukan Atraksi Wisata di Kawah Ijen

BBKSDA Jatim Sebut Blue Flame Bukan Atraksi Wisata di Kawah Ijen

Ardian Fanani - detikJatim
Rabu, 23 Feb 2022 19:05 WIB
Wisatawan mancanegara (wisman) bisa kembali menikmati keindahan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. Sebelumnya, gunung dengan pemandangan kawah hijau tosca itu ditutup untuk wisman sejak awal pandemi COVID-19.
Kawah Ijen (Foto: Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi -

Polemik keluhan wisatawan tak bisa melihat fenomena alam blue flame di TWA Kawah Ijen terus berlanjut. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur menyatakan jika blue flame bukanlah atraksi wisata yang ditawarkan di TWA Kawah Ijen.

Hal tersebut diungkapkan oleh oleh Plh Kepala BBKSDA Jawa Timur Wiwied Widodo kepada DetikJatim, Rabu (23/2/2022).

Menurut Wiwied, fenomena blue flame itu bukanlah atraksi wisata yang dinikmati oleh wisatawan. BBKSDA hanya menawarkan tentang panorama alam yang cantik, kawah asam yang luas, dan melihat sunrise di puncak Ijen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak ada kan (atraksi blue flame). Hanya sunrise dan panorama yang indah Ijen," ujarnya.

Selain itu, aktivitas penambang yang mengambil dan memikul belerang dari puncak Ijen menuju Paltuding, menjadi daya tarik wisata di Kawah Ijen.

ADVERTISEMENT

"Ada juga aktivitas turun temurun yang ada di Kawah Ijen. Yakni masyarakat penambang belerang yang memikul belerang dari atas hingga ke bawah," tambahnya.

Menurut Wiwied, fenomena api biru ini baru muncul setelah digaungkan. Sehingga viral dan menarik wisatawan untuk melihat blue flame.

"Harus ada kajian ilmiah tentang blue fire (blue flame). Awal itu bukan atraksi utama. Tiba-tiba digaungkan, jadi ramai dan viral, seolah-olah seperti objek wisata utama," kata Widodo.

Bahkan, kata Widodo, fenomena blue flame yang saat ini menjadi daya tarik wisatawan, harus dikaji secara ilmiah, apakah fenomena tersebut muncul secara alami atau justru buatan manusia.

"Kalau memang secara alami, tidak bisa teman-teman produksi belerang sengaja mematikan. Kalau itu tidak secara alami, ya tidak bisa serta merta bisa dibuat," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan wisatawan di TWA Kawah Ijen mengeluhkan tak bisa melihat blue flame. Hal ini dikarenakan jadwal pendakian di Gunung Ijen dibuka mulai pukul 03.00 WIB. Padahal waktu tempuh wisatawan menuju puncak Ijen sekitar 3 jam. Otomatis, hal itu dinilai mustahil bagi wisatawan melihat fenomena satu-satunya di dunia ini.

Ada pula pengakuan wisatawan yang bisa melihat blue flame di TWA Kawah harus membeli paket seharga Rp 2 juta. Mereka bisa lebih awal mendaki Gunung Ijen pada pukul 01.00 WIB. Hal ini sangat memberatkan wisatawan untuk melihat daya tarik wisata berupa api biru di sekitar kawah Ijen.




(iwd/iwd)


Hide Ads