Arema FC punya harapan besar dapat kembali menjadikan Stadion Kanjuruhan sebagai homebase pasca-tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam. Namun beberapa persyaratan harus dipenuhi oleh manajemen Arema FC.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi menegaskan kesiapan Arema FC mengikuti arahan Polri terkait penggunaan Stadion Kanjuruhan sebagai homebase baru mulai Mei 2025 mendatang.
Hal ini menyusul hasil risk assessment Mabes Polri dan verifikasi PT Liga Indonesia Baru dimana Polri menekankan pentingnya simulasi pengamanan dan penandatanganan MoU dengan Pemkab Malang sebelum stadion bisa digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusrinal menyatakan pihaknya siap akan bersinergi dengan pihak terkait untuk melengkapi rekomendasi kepolisian di antaranya simulasi pengamanan sesuai Perpol No. 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Pertandingan Olahraga.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait utamanya dengan tim medis, damkar, dan dinas lainnya untuk menyiapkan sarana prasarana pendukung," kata Yusrinal, Senin (21/4/2025).
Yusrinal menyebut proses asesmen pelaksanaan pertandingan guna memastikan kesiapan personel dan infrastruktur.
"Kami siap memenuhi rekomendasi pihak kepolisian sesuai lingkup kebutuhan dan kewenangan klub, termasuk menjalankan SOP pengamanan yang ketat. Ini penting untuk keamanan kenyamanan penonton dan kelancaran laga," sebutnya.
Sebagai konsekuensi persiapan tersebut, Arema FC memindahkan dua laga kandang melawan Madura United (24 April 2025) dan Persebaya (28 April 2025) di Bali.
"Mohon doa dan dukungan semua pihak juga Aremania agar di Bali kita bisa lancar memetik kemenangan," tambah Yusrinal.
Dengan beberapa upaya pemenuhan kelengkapan yang disyaratkan Polres Malang, Arema FC targetkan bakal kembali bermain di kandang sendiri pada Mei 2025.
"Mohon doa dukungan semua pihak agar Mei kita kembali ke Kanjuruhan Malang," pungkasnya.
(abq/iwd)